IHP Sektor Industri Pengolahan Triwulan IV 2020

Pada kesempatan ini akan dibahas kondisi IHP Sektor Industri Pengolahan Triwulan IV 2020 di Indonesia.

IHP Sektor Industri Pengolahan mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 149,58 pada triwulan III-2020  menjadi 151,04 pada triwulan IV-2020 (q-to-q). Tiga subsektor pada Sektor Industri Pengolahan yang mengalami inflasi tertinggi adalah:
– Subsektor Industri Pupuk (5,12 persen)
– Subsektor Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan,  Sayuran, Minyak dan Lemak (3,88 persen)
– Subsektor Industri Karet, Plastik dan Hasil-hasilnya (2,04 persen)

Sementara itu, tiga subsektor pada Sektor Industri Pengolahan yang mengalami deflasi tertinggi adalah:
– Subsektor Industri Kayu Gergajian dan Olahan (0,46 persen)
– Subsektor Industri Pemintalan dan Pertenunan Tekstil (0,14 persen)
– Subsektor Industri Pakaian Jadi dan Alas Kaki (0,10 persen)
Dibandingkan triwulan IV-2019, IHP Sektor Industri Pengolahan pada triwulan IV-2020 (y-on-y) mengalami kenaikan 2,08 persen dari 147,96 menjadi 151,04.

Penyebab kenaikan IHP (y-on-y) tersebut terutama terjadi pada:
– Subsektor Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-Buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak (7,67 persen)
– Subsektor Industri Pupuk (4,82 persen)
– Subsektor Industri Kimia Dasar, Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (4,03 persen)

Sementara itu, subsektor pada Sektor Industri Pengolahan yang mengalami  deflasi adalah:
– Subsektor Industri Logam Dasar (1,49 persen)
– Subsektor Industri Kayu Gergajian dan Olahan (1,12 persen)

 

Sekian pembahasan kondisi IHP Sektor Industri Pengolahan Triwulan IV 2020 di Indonesia.

 

Sumber: Publikasi Perkembangan Indeks Harga Produsen Triwulan IV-2020 BPS

Be the first to comment

Leave a Reply