Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2018-2019

Indeks pembangunan manusia Indonesia dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan. Indeks yang dikenal dengan singkatan IPM ini menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan. IPM menurut metode perhitungan BPS dinilai berdasarkan pada 4 indikator penilaian yaitu usia harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita yang disesuaikan.

Pada kesempatan ini akan mengulas lebih jauh terkait Indeks pembangunan manusia Indonesia 2018 dan 2019. Pembahasan ini diharapkan mampu memberikan gambaran hasil pembangunan yang terjadi pada dua tahun tersebut. Dengan IPM memberikan pemahaman terkait hasil pembangunan dalam dimensi pendidikan, kesehatan dan ekonomi (daya beli masyarakat).

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2018-2019

 

Indeks pembangunan manusia Indonesia 2018

Peringkat Indeks pembangunan manusia Indonesia 2018 berdasarkan perhitungan UNDP ditempatkan pada urutan 111 dari 189 negara. Sebagai negara besar, Posisi Indonesia secara global tersebut tidak terlalu menggembirakan. Capaian peringkat indeks pembangunan manusia pada tahun 2018 tersebut sudah seharusnya menjadi bahan evaluasi bersama.

Bahkan di ASEAN sendiri, peringkat indeks pembangunan manusia Indonesia 2018 berada pada urutan ke 6. Pada tingkat global maupun tingkat regional ASEAN memperlihatkan peringkat Indonesia yang masih kalah jauh dengan negara lain. Peringkat ini memperkuat fakta bahwa hasil capaian pembangunan di Indonesia masih kurang maksimal.

Perhitungan BPS untuk Indeks pembangunan manusia Indonesia 2018 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, capaian IPM Indonesia yaitu 71,39. Capaian tersebut naik 0,58 poin dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 70,81. Kenaikan ini menjadi indikator adanya perbaikan pembangunan di Indonesia.

Perbaikan indeks pembangunan manusia Indonesia 2018 di dorong oleh perbaikan pada 4 indikator. Usia harapan hidup pada tahun 2018 mengalami perbaikan dari sebelumnya sebesar 71,06 menjadi 71,2. Harapan lama sekolah juga mengalami kenaikan dari tahun 2017 sebesar 12,85 menjadi sebesar 12,91 pada tahun 2018. Rata-rata lama sekolah mengalami kenaikan tipis dari tahun 2017 sebesar 8,10 menjadi 8,17 pada tahun 2018. Pengeluaran perkapita yang disesuaikan mengalami peningkatan dari 10.664 ribu pertahun menjadi 11.059 ribu pertahun.

 

Indeks pembangunan manusia Indonesia 2019

Kenaikan indeks pembangunan manusia Indonesia 2019 tidak jauh berbeda dari tahun 2018. Indeks pembangunan manusia Indonesia 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,53 poin dari sebelumnya 71,39 menjadi 71,92. Kenaikan IPM tersebut patut disyukuri sebagai hasil perbaikan pembangunan di Indonesia.

Kenaikan Indeks pembangunan manusia Indonesia 2019 ditopang oleh perbaikan indikator penyusunnya. Pada dimensi kesehatan memperlihatkan kenakan usia harapan hidup dari tahun 2018 sebesar 71,20 menjadi 71,34 pada tahun 2019. Dari daya beli masyarakat juga mengalami peningkatkan. Terlihat dari pengeluaran pemerintah yang disesuaikan mengalami kenaikan dari 11.059 ribu pertahun pada 2018 menjadi 11.299 ribu pertahun pada 2019.

Dari dimensi pendidikan juga mengalami perbaikan. Data harapan lama sekolah dan harapan lama sekolah pada tahun 2019 mengalami peningkatan. Harapan lama sekolah meningkat sebesar 0,04 poin dari sebelumnya sebesar 12,91 pada tahun 2018 menjadi sebesar 12,95 pada tahun 2019. Sedangkan rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan dari 8,17 pada tahun 2018 menjadi sebesar 8,34 pada tahun 2019.

Bila dicermati lebih dalam, sebenarnya capaian rata-rata lama sekolah ini memberikan gambaran bahwa secara rata-rata penduduk Indonesia masih banyak yang belum bisa menyelesaikan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Pendidikan SMP paling tidak 9 tahun agar bisa tamat. Angka angka capaian masih dibawah 9 tahun sebagai indikator bahwa pendidikan masyarakat Indonesia secara rata-rata masih rendah.

Indeks pembangunan manusia Indonesia 2019 bila di ranking top 3 dan bottom 3 akan terlihat seperti pada infografis diatas. Berdasarkan peringkat indeks pembangunan manusia Indonesia 2019 berdasarkan provinsi menempatkan DKI Jakarta sebagai yang tertinggi. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan capaian IPM tertinggi dengan perolehan sebesar 80,76. Diikuti oleh oleh DI Yogyakarta pada urutan kedua dan provinsi Kalimantan Timur pada urutan ketiga.

Provinsi Papua menjadi daerah dengan capaian indeks pembangunan manusia terendah di Indonesia pada tahun 2019. Papua memiliki nilai IPM sebesar 60,84. Untuk peringkat kedua dan ketiga paling bawah ditempati oleh Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Papua Barat mempunyai nilai IPM sebesar 64,7. Sedangkan Nusa Tenggara Timur memiliki nilai IPM sebesar 65,23.

Dari peringkat IPM antar provinsi ini terdapat kesenjangan yang cukup dalam antara yang tertinggi dan terendah. Perbedaan capaian IPM antara DKI Jakarta dengan Papua dapat mencapai hampir 20 poin. Bila dibuat asumsi dan simulasi bahwa Papua setiap tahunnya mengalami kenaikan nilai IPM seperti rata-rata nasional yang meningkat sebesar 0,53 poin, maka butuh lebih dari 37 tahun lagi bagi Papua untuk mencapai nilai IPM seperti Jakarta saat ini.

Sebagai satu kesatuan Indonesia dan pemerataan, dirasa memang perlu perhatian khusus dari semua kalangan terkait Indonesia Timur. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan wilayah Indonesia bagian timur cenderung lebih lambat secara ekonomi dibanding wilayah barat.

Inti Sari

Indeks pembangunan manusia Indonesia pada tahun 2018 dan 2019 mengalami kenaikan. Kenaikan ini sebagai tanda adanya perbaikan hasil pembangunan di Indonesia. Perbaikan pembangunan ini didukung oleh penguatan dan perbaikan dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi (daya beli masyarakat). Meskipun demikian, hasil capaian pembangunan Indonesia dalam skala persaingan internasional dapat dikatakan kalah jauh dibandingkan negara lain. Indonesia masih kalah dibanding negara lain secara global maupun secara regional ASEAN.

 

Be the first to comment

Leave a Reply