Permintaan Pasar Tenaga Kerja

Permintaan Pasar Tenaga KerjaTeori permintaan tenaga kerja akan berbicara mengenai seberapa banyak tenaga kerja yang diminta (dibutuhkan) oleh perusahaan/produsen. Sebagaimana diketahui bahwa produsen menggunakan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang. Utamanya yaitu modal dan tenaga kerja. Faktor produksi ini digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual di pasar barang dan jasa (produk). Jumlah output (barang atau jasa) yang dihasilkan akan berkaitan dengan bagaimana cara mengkombinasikan tenaga kerja dan modal dalam produksi.

Pada teori permintaan tenaga kerja ini akan membahas mengenai permintaan produsen atas input faktor produksi berupa tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor upah dan variabel lainnya diluar upah.

Lantas bagaimana perubahan permintaan tenaga kerja akibat adanya perubahan pada faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja tersebut?  Pada pembahasan ini akan menjelaskan perubahan permintaan tenaga kerja akibat perubahan upah dan perubahan variabel lain diluar upah beserta penjelasan tabel dan grafik.

 

Faktor upah yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja

Faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja yang dibahas pertama yaitu upah. Bagaimana jumlah tenaga kerja yang diminta berubah ketika upah berubah? Apa yang akan terjadi dengan jumlah tenaga kerja yang diminta jika tingkat upah dinaikkan?

Pertama, upah yang lebih tinggi menyiratkan biaya produksi yang lebih tinggi dan konsekuensi umumnya yaitu harga produk yang lebih tinggi. Karena konsumen merespons harga yang lebih tinggi dengan membeli lebih sedikit barang, pengusaha cenderung mengurangi jumlah barang yang diproduksi dan tenaga kerja.

Kedua, karena adanya kenaikan upah, pengusaha bisa saja mengubah pola produksi mereka dengan mengadopsi teknologi yang lebih canggih dan mempekerjakan lebih sedikit pada tenaga kerja. Teknologi dibeli dengan uang (modal), sehingga pengusaha beralih mode produksi yang mengandalkan modal.  Dalam kondisi demikian jumlah tenaga kerja akan berkurang karena pergeseran ke mode produksi yang lebih padat modal (menggunakan mesin).

Pengaruh dari upah terhadap jumlah tenaga kerja dapat diringkas dalam contoh yang diberikan pada tabel berikut:

Upah (Juta Rupiah)Jumlah Tenaga Kerja
1,115
1,214
1,313
1,412
1,511

Tabel diatas menggambarkan pengaruh perubahan upah pada jumlah permintaan tenaga kerja. Hubungan antara upah dan permintaan tenaga kerja yang ditabulasikan dalam Tabel diatas dapat digambarkan sebagai kurva permintaan tenaga kerja berikut:

Kurva Permintaan Pasar Tenaga Kerja Akibat Perubahan Upah

Gambar kurva permintaan tenaga kerja diatas memiliki kemiringan negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika upah naik, akan lebih sedikit tenaga kerja yang diminta. Dengan demikian dapat dipahami bahwa semakin tinggi tingkat upah maka akan semakin sedikit jumlah tenaga kerja yang diminta oleh perusahaan.

 

Perubahan faktor lain yang memengaruhi permintaan tenaga kerja

Pembahasan kedua mengenai faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja selain upah. Apa yang terjadi pada permintaan tenaga kerja apabila faktor lain diluar tingkat upah berubah? Pada pembahasan teori permintaan tenaga ini mengulas 2 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja selain upah.

1. Pergeseran Permintaan Tenaga Kerja Akibat Perubahan Permintaan Barang

Pertama, misalkan permintaan barang pada suatu industri tertentu mengalami peningkatan. Sehingga pada berbagai tingkat harga dari barang tersebut akan dapat dijual. Jumlah output yang diproduksi akan meningkat karena perusahaan mengejar memaksimalkan keuntungan. Dengan adanya peningkatan output yang harus di produksi, maka salah satu yang harus ditingkatkan yaitu jumlah tenaga kerja. Hal ini dengan asumsi bahwa variabel lain tidak berubah. Dengan peningkatan jumlah tenaga kerja akan mampu memenuhi kebutuhan perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan barang.

Kenaikan permintaan barang akan mendorong terjadinya kenaikan permintaan tenaga kerja. Hal ini dapat diilustrasikan juga dalam kurva berikut:

Kurva Permintaan Tenaga Kerja Akibat Perubahan Permintaan Barang

Dari kurva tersebut memberikan ilustrasi terjadinya pergeseran kurva permintaan tenaga kerja akibat adanya peningkatan permintaan barang (output). Bila anggapan awal kita bahwa teknologi yang ada dan kondisi di mana modal dan tenaga kerja yang tersedia tetap konstan. Tapi karena adanya perubahan permintaan produk ini akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diinginkan pada berbagai tingkat upah yang mungkin berlaku. Dari ilustrasi diatas menunjukkan kurva permintaan tenaga kerja bergeser ke kanan yaitu dari kurva warna hitam ke garis kurva warna merah. Artinya dengan adanya peningkatan permintaan barang, mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja.

 

2. Perubahan Penawaran Modal

Kedua, bayangkan apa yang akan terjadi jika permintaan produk, teknologi, dan kondisi penawaran tenaga kerja tetap tidak berubah, tetapi penawaran modal berubah.  Misalkan harga modal turun dari tingkat sebelumnya, bagaimanakah perubahan pada permintaan tenaga kerja?

Metode menganalisis dampak pada permintaan tenaga kerja dari perubahan harga input produktif lain disini mempertimbangkan dua efek yaitu pada efek skala dan efek substitusi.

  1. Efek Skala

Pertama, ketika harga modal turun, biaya produksi cenderung menurun. Pengurangan biaya merangsang peningkatan tingkat produksi, dan peningkatan jumlah output yang diproduksi cenderung meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diinginkan pada setiap upah yang diberikan. Efek skala dari penurunan harga modal dengan demikian cenderung meningkatkan permintaan tenaga kerja di setiap tingkat upah.

Perubahan permintaan tenaga kerja akibat perubahan penawaran modal dengan efek skala diperlihatkan pada kurva berikut:

Permintaan Tenaga Kerja akibat Perubahan Harga Modal dengan efek skala

Pada kurva tersebut memperlihatkan garis kurva warna hitam sebagai permintaan tenaga kerja awal. Garis kurva waran merah menunjukkan perubahannya. Kurva diatas mengilustrasikan bahwa ketika terjadi penurunan harga modal, jumlah permintaan tenaga kerja akan bergeser ke kanan. Pada efek skala yang terjadi yaitu penurunan harga modal akan mendorong peningkatan jumlah permintaan tenaga kerja.

 

  1. Efek Substitusi

Efek kedua dari penurunan harga modal akan menjadi efek substitusi. Di mana perusahaan mengadopsi teknologi yang lebih padat modal dalam menanggapi modal yang lebih murah. Perusahaan seperti itu akan mengganti modal untuk tenaga kerja dan akan menggunakan lebih sedikit tenaga kerja untuk menghasilkan jumlah output tertentu daripada sebelumnya. Dengan lebih sedikit tenaga kerja yang diinginkan pada setiap tingkat upah dan tingkat output, kurva permintaan tenaga kerja cenderung bergeser ke kiri.

Perubahan permintaan tenaga kerja akibat perubahan penawaran modal dengan efek substitusi diperlihatkan pada kurva berikut:

Permintaan Tenaga Kerja akibat Perubahan Harga Modal dengan efek substitusi

Pada kurva tersebut memperlihatkan garis kurva warna hitam sebagai permintaan tenaga kerja awal. Garis kurva waran merah menunjukkan perubahannya. Kurva ini menggambarkan ketika terjadi penurunan harga modal, jumlah permintaan tenaga kerja akan bergeser ke kiri. Hal ini karena adanya efek substitusi. Pada efek substitusi yang terjadi yaitu penurunan harga modal akan mendorong penurunan jumlah permintaan tenaga kerja. Dengan biaya modal yang lebih murah, perusahaan mencoba mengganti penggunaan tenaga kerja dengan penggunaan teknologi.

 

Dari kedua efek diatas memberikan gambaran bahwa ketika terjadi penurunan pada harga modal, kemudian akan menghasilkan dua efek yang berlawanan pada permintaan tenaga kerja. Efek skala akan mendorong kurva permintaan tenaga kerja ke kanan, sedangkan efek substitusi akan mendorongnya ke kiri. Seperti yang ditekankan oleh diatas. Efek mana pun bisa mendominasi. Dengan demikian, teori ekonomi tidak menghasilkan prediksi yang jelas tentang bagaimana penurunan harga modal akan mempengaruhi permintaan tenaga kerja.

Penting untuk membedakan antara pergeseran dalam kurva permintaan dan gerakan di sepanjang kurva. Kurva permintaan tenaga kerja secara grafik menunjukkan tenaga kerja yang diinginkan sebagai fungsi dari tingkat upah. Ketika upah berubah dan variabel-variabel lain tidak berubah, permintaan tenaga kerja akan bergerak di sepanjang kurva. Namun, ketika salah satu dari variabel lain berubah, kurva permintaan tenaga kerja bergeser. Perubahan variabel lain diluar upah akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan tenaga kerja.

 

Be the first to comment

Leave a Reply