Teori konsumsi Simon Kuznets dan munculnya puzzle teori konsumsi

Teori Konsumsi Simon Kuznets

Teori konsumsi yang dipaparkan Simon Kuznets akan melengkapi pembahasan dalam teori konsumsi. Teori konsumsi awal dimunculkan dari pengamatan Keynes dan mendapat keberhasilan awal. Namun, masih ada kebingungan yang terjadi setelah munculnya teori konsumsi Keynes tersebut.

Prediksi tentang stagnasi sekuler yang dibuat berdasarkan teori konsumsi Keynes ternyata tidak terbukti. Hal ini dipandang bahwa teori konsumsi Keynes memiliki kelemahan. Keberadaan teori konsumsi Simon Kuznets membantu melengkapi kekurangan dari teori yang dibawa Keynes. Meskipun demikian, pada akhirnya muncul teka-teki lain juga didalam teori konsumsi.

Prediksi Stagnasi Sekuler, Teori Konsumsi Simon Kuznets, dan Puzzle Konsumsi

Fungsi konsumsi Keynesian memang mendapatkan keberhasilan awal, namun kemudian hari menimbulkan 2 anomali. Anomali ini muncul pada dugaan Keynes bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun ketika pendapatan meningkat. Karena adanya anomali inilah munculnya teori konsumsi Simon Kuznets.

Adapun kedua anomali yang muncul dalam teori Keynes tersebut sebagai berikut:

Anomali pertama terjadi ketika para ekonom membuat prediksi kondisi ekonomi kedepan terjadi akan sangat mengerikan. Prediksi yang dibuat didasarkan pada teori konsumsi Keynes. Apa yang ditakutkan para ekonom ternyata menjadi jelas setelah apa yang diprediksi tersebut ternyata salah selama masa Perang Dunia II.

Atas dasar fungsi konsumsi Keynesian, para ekonom ini beralasan bahwa ketika pendapatan dalam perekonomian tumbuh dari waktu ke waktu, rumah tangga akan mengkonsumsi sebagian kecil dari pendapatan mereka. Artinya dengan semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka proporsi untuk menabung akan semakin besar dan proporsi untuk konsumsi berkurang.

Para ekonom menjadi khawatir tidak ada cukup proyek investasi yang menguntungkan untuk menyerap semua tabungan ini. Jika demikian, konsumsi yang rendah akan menyebabkan permintaan barang dan jasa yang tidak memadai. Hal ini diprediksi akan mengakibatkan depresi begitu permintaan perang dari pemerintah berhenti.

Dengan kata lain, berdasarkan fungsi konsumsi Keynesian, para ekonom ini memprediksikan bahwa ekonomi akan mengalami apa yang mereka sebut stagnasi sekuler. Stagnasi sekuler yaitu suatu depresi jangka panjang yang tidak terbatas, kecuali pemerintah melakukan intervensi ekonomi dengan kebijakan fiskal. Dengan kebijakan pemerintah digunakan untuk mendorong permintaan agregat.

Fakta dilapangan ternyata memberikan keuntungan bagi para ekonom karena apa yang ditakutkan ternyata tidak terjadi. Tetapi sayangnya untuk teori konsumsi Keynesian, berarti ada kelemahan dalam teori tersebut. Karena tidak mampu memprediksi kondisi dengan benar. Depresi yang diprediksi ternyata tidak terjadi, faktanya pada akhir Perang Dunia II tidak membuat negara itu mengalami depresi.

Meskipun pendapatan jauh lebih tinggi setelah perang daripada sebelumnya, pendapatan yang lebih tinggi ini tidak menyebabkan peningkatan besar dalam tingkat tabungan. Dugaan Keynes bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata akan turun ketika pendapatan naik tampaknya tidak berlaku.

 

Anomali kedua muncul ketika ekonom Simon Kuznets membangun data agregat baru tentang konsumsi dan pendapatan sejak tahun 1869. Kuznets mengumpulkan data ini pada tahun 1940-an dan kemudian akan menerima Hadiah Nobel untuk pekerjaan ini. Dia menemukan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan sangat stabil dari dekade ke dekade, meskipun ada peningkatan besar dalam pendapatan selama periode yang dia pelajari.

Sekali lagi, dugaan Keynes bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata akan turun ketika pendapatan naik tampaknya tidak bertahan. Ada dua peristiwa yang membuat dugaan tersebut gagal. Pertama, kegagalan hipotesis bahwa akan terjadi stagnasi sekuler. Kedua, adanya temuan dari Kuznets tentang rasio konsumsi yang stabil. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata cukup konstan selama periode waktu yang lama.

Perhatikan gambar berikut:

Teori konsumsi Simon Kuznets

Dari gambar diatas ingin mencoba memberikan gambaran mengenai teori konsumsi Keynes dan teori konsumsi Simon Kuznets. Pada pembahasan sebelumnya tentang teori konsumsi Keynes kita melihat bahwa teori konsumsi Keynes terbukti. Namun, setelah adanya penemuan dari Kuznets pada konsumsi jangka panjang justru menjadikan teori konsumsi Keynes tidak terbukti. Hal ini membawa puzzle dalam teori konsumsi bahwa ada masalah yang belum dipecahkan.

Fakta ini menyajikan sebuah teka-teki yang memotivasi banyak penelitian selanjutnya tentang konsumsi. Para ekonom ingin tahu mengapa beberapa studi mengkonfirmasi dugaan Keynes benar dan yang lain membantahnya. Itulah sebabnya mengapa dugaan Keynes bertahan dalam studi data rumah tangga dan dalam studi seri waktu jangka pendek tetapi gagal ketika seri jangka panjang dilakukan.

Pada pembahasan teori konsumsi berikutnya akan mencoba memecahkan teka-teki tersebut. Banyak teori konsumsi yang diperlu kita pelajari lebih lanjut diantaranya seperti teori konsumsi Fisher, Modigliani dan Friedman. Demikian pembahasan ringkas dari teori konsumsi Simon Kuznets dan puzzle konsumsi.

Be the first to comment

Leave a Reply