Perkembangan Perekonomian Indonesia

Perkembangan Perekonomian Indonesia – Pembangunan di Indonesia telah berlangsung puluhan tahun. Untuk menilai pencapaian atas kebijakan pembangunan tersebut. Maka pada tulisan ini ada 4 variabel yang dinilai untuk menilai perkembangan perekonomian Indonesia.

Yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia, pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Grafik 1 PDB dengan harga Berlaku

GDP nominal Indonesia dari tahun 1960an-2016

Pendapatan Negara Indonesia yang tercermin dalam Produk Domestik Bruto. Sebagaimana yang ditunjukkan grafik diatas, menunjukkan tren peningkatan PDB. Sejak masa kepemimpinan presiden Soeharto (1967-1998) yang menerapkan trickle down effect. Menunjukkan tren kenaikan produk domestic bruto. Meskipun kenaikan tersebut tidak ekstrim.

PDB Indonesia sempat mengalami anjlok di akhir kepemimpinan pak Harto pada tahun 1998. Akibat terjadinya krisis finansial Asia.

Tahun-tahun (1999-2004) setelahnya PDB Indonesia kembali meningkat. Dan memulihkan diri dari krisis parah yang dialami sebelumnya.

Pada masa kepemimpinan SBY tahun 2004-2014 menunjukkan tren kenaikan PDB yang signifikan. Menjadi hampir 4 kali lipat dari masa sebelumnya.

Meskipun di akhir kepemimpinan pak SBY. PDB Indonesia kembali mengalami penurunan. Kenaikan paling signifikan terjadi pada tahun 2009 dan 2010.

Perkembangan Perekonomian Indonesia dari Tahun ke Tahun

Grafik 2 Persentase pertumbuhan PDB

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 1960-2016

Perekonomian Indonesia pada tahun 1965 – 1997 mengalami pertumbuhan. Dengan persentase rata-rata tahunan mencapai hampir tujuh persen.

Hasil capaian tersebut menyebabkan perekonomian Indonesia bertransformasi. Dari peringkat ‘negara berpendapatan rendah’ menjadi ‘negara berpendapatan menengah ke bawah’.

Pencapaian yang baik selama beberapa decade tersebut. Akhirnya mengalami permasalahan pula pada tahun 1998.

Pada akhir 1990-an terjadi krisis finansial Asia yang membawa dampak negatif untuk perekonomian Indonesia. Salah satu dampak yang terjadi yaitu turunnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara tajam pada 1998.

Pada tahun 2000-2004, terlihat bahwa terjadi perbaikan ekonomi Indonesia. Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 4,6% per tahun.

Pertumbuhan ekonomi terus mengalami percepatan (pengecualian tahun 2009 terjadi krisis finansial global). Dan memuncak mencapai 6,5% di 2011.

Pasca tahun 2011, perekonomian Indonesia mulai mengalami perlambatan. Pada selang waktu tahun 2011 dan 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto perkapita Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Per kapita Indonesia tahun 1960-2016

Grafik 3 Persentase pertumbuhan PDB per kapita

 

Pertumbuhan PDB per kapita Indonesia sejak tahun 1960-1989 secara persentase cenderung mengalami fluktuasi yang tajam. Pada masa pemerintahan Soekarno PDB per kapita Indonesia untuk tahun 1960-1966 cenderung persentasenya negative dan berfluktuasi tajam.

Kondisi fluktuasi tajam persentase pertumbuhan PDB per kapita ini pun terus berlangsung pada masa pemerintahan Soeharto. Terutama pada tahun 1967-1989. Namun dengan persentase pertumbuhan PDB perkapita yang positif.

Pada tahun 1989-1997, pertumbuhan persentase PDB perkapita Indonesia cenderung stabil dengan persentase sekitar 5%.

Namun akibat krisis finansial Asia, pertumbuhan PDB perkapita Indonesia pun mengalami anjlok pada tahun 1998. Dan mencoba menyembuhkan diri akibat krisis hingga 2004.

Namun setelah tahun 2004 terlihat bahwa pertumbuhan persentase PBD perkapita tidak berfluktuasi tajam. Dengan nilai persentase yang cukup stagnan dibawah 5%.

 

Pengangguran

Grafik 4 Pengangguran Terbuka

Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia

Dari grafik diatas memperlihatkan perkembangan laju pengangguran terbuka di Indonesia sejak tahun 1980-2015.

Kurva diatas memperlihatkan secara umum. Tren kenaikan jumlah pengangguran terbuka dilihat dari segi jumlah pengangguran.

Namun bila kondisi ini di urai lebih jauh menunjukkan bahwa pada tahun 1985-1993. Memperlihatkan jumlah pengangguran mengalami kenaikan dalam jumlah yang sangat kecil.

Namun sejak tahun 1994 terlihat bahwa jumlah pengangguran terbuka menujukkan angka kenaikan yang sangat tinggi. Dan mencapai puncaknya pada tahun 2005.

Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2000.

Dan sejak tahun 2006-2015 terlihat bahwa jumlah pengangguran terbuka mulai menurun cukup signifikan. Meski sempat mengalami kenaikan kecil pada tahun 2011 dan 2015.

 

Kemiskinan

Grafik 5 Jumlah persentase penduduk miskin

Rasio kemiskinan penduduk Indonesia dengan daya beli dibawah 1,9 dolar per hari

Pada grafik diatas diperlihatkan persentase populasi miskin di Indonesia berdasarkan pada PPP 2011 sebesar $1,9.

Berdasarkan pada grafik tersebut terlihat bahwa persentase populasi miskin di Indonesia mengalami penurunan. Sebelum tahun 1993 terlihat bahwa persentase penduduk miskin Indonesia melebihi 50% populasi penduduk.

Sedangkan pasca tahun 1993 persentase jumlah penduduk miskin mulai berkurang secara signifikan. Kecuali pada tahun 1998 yang kembali naik karena krisis.

Pasca krisis 1998, persentase penduduk miskin Indonesia menurun drastic. Meskipun demikian,  persentase penduduk miskin Indonesia masih cukup banyak.

 

Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Grafik 6 Gini Ratio

Gini Rasio Indonesia

Kriteria ketimpanga berdasarkan koefisien gini yaitu:

  1. Kurang dari 0,4: ketimpangan tergolong rendah
  2. Antara 0,4-0,5: ketimpangan tergolong moderat
  3. Lebih tinggi dari 0,5: Ketimpangan tergolong tinggi.

Grafik gini ratio diatas memperlihatkan kondisi ketimpangan di Indonesia. Terlihat data bahwa sebelum tahu 2011 kondisi ketimpangan pendapatan di Indonesia tergolong rendah.

Pada tahun 1996, koefisien gini sebesar 0,36 dan menurun di tahun 1999 menjadi 0,31.

Setelah tahun 1999, ketimpangan pendapatan di Indonesia cenderung meningkat. Dari kategori rendah ke kategori moderat. Ketimpangan moderat mulai dialami sejak tahun 2011 dan tahun-tahun setelahnya.

Dari beberapa indicator ekonomi memperlihatkan bahwa kebijakan trickle down effect yang diterapkan pemerintah cukup efektif meningkatkan pendapatan Negara yang tercermin dapat PDB.

Gini ratio yang tergolong rendah, kemiskinan berkurang. Meskipun jumlah penduduk miskin tergolong masih tinggi.

Namun jumlah pengangguran terlihat meningkat. Meskipun kenaikan pengangguran tergolong kecil pada masa kepemimpinan Soeharto yang menerapkan trickle down effect.

Semoga artikel Perkembangan Perekonomian Indonesia ini bermanfaat untuk Anda.

Be the first to comment

Leave a Reply