Deflasi : Pengertian, dampak dan contoh deflasi

Pengertian, penyebab, dampak dan contoh deflasi

Pengertian deflasi adalah penurunan harga secara umum. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Bila pada kondisi inflasi kita mendapati harga-harga barang mengalami kenaikan, maka pada deflasi kita mendapati kondisi harga-harga barang secara umum mengalami penurunan. Sebelum berlanjut lebih jauh, pada pembahasan ini akan menyangkut beberapa hal yaitu:

  1. Pengertian Deflasi
  2. Dampak Deflasi
  3. Contoh Deflasi

 

Pengertian Deflasi menurut para ahli

Menurut Case, Fair, Oster

Definisi deflasi adalah terjadinya penurunan harga secara umum.

Menurut (Ophele, 2009)

Pengertian deflasi adalah penurunan secara berlanjut pada tingkat harga secara umum dalam perekonomian. Harga yang menurun terjadi pada barang-barang secara umum bukan hanya barang tertentu saja. Bila hanya terjadi penurunan harga pada barang tertentu saja, maka ini tidak dapat dikatakan sebagai deflasi.

Menurut (Kumar, Baig, Decressin, Faulkner-MacDonagh, & Feyzioglu, 2003)

Pengertian deflasi adalah penurunan secara berlanjut pada harga secara agregat seperti yang diukur dari indeks harga konsumen atau GDP Deflator.  Definisi deflasi ini memberikan karakteristik yang terbatas dimana deflasi mengacu pada perubahan harga secara relatif.

Dari beberapa definisi deflasi yang ada dapat disimpulkan bahwa deflasi adalah kondisi penurunan harga secara umum. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Sehingga penurunan harga yang terjadi harus dipahami sebagai kondisi dimana inflasi dibawah 0 atau bernilai minus. Harga barang-barang secara relatif benar-benar turun dan terjadi pada umumnya barang-barang yang dijual.

 

Dampak Deflasi

Dampak deflasi dapat saja memberikan efek positif dan negatif. Dalam kondisi tertentu, adanya deflasi memberikan dampak yang baik bagi perekonomian. Katakanlah terjadi kondisi penurunan harga sementara akibat dari ekspansi besar-besaran pada sisi penawaran agregat. Kondisi tersebut lantas diikuti misalkan oleh peningkatan produktivitas, penurunan biaya impor, liberalisasi perdagangan secara massif, atau kondisi kujutan eksternal lainnya. Kondisi yang demikian akan membawa pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Disisi lain adanya kondisi deflasi apabila tidak diperkirakan dan tidak diantisipasi sebelumnya, akan menimbulkan ketidakpastian. Kondisi deflasi dapat saja membawa dampak buruk. Misalkan kerugian debitur tidak dapat membatalkan keuntungan kreditor karena agunan kehilangan nilai. Hilangnya agunan dapat menjadi sangat parah ketika deflasi disertai dengan penurunan harga aset yang cukup besar.

Ketika agunan kehilangan nilai dan kebangkrutan terjadi, bank perlu mengevaluasi kembali portofolio pinjaman mereka tetapi mungkin sulit untuk membedakan antara risiko baik dan buruk. Akibatnya, mereka menaikkan biaya pembiayaan (premi keuangan eksternal naik) atau mereka mengurangi pinjaman yang mungkin telah mereka lakukan, mengakibatkan penurunan permintaan agregat.

 

Contoh Deflasi

Dari perspektif sejarah yang lebih luas, kenaikan sekuler pada tingkat harga agregat merupakan fenomena yang sangat besar pada paruh kedua abad kedua puluh. Dalam sebagian besar sejarah yang tercatat, harga naik karena guncangan pasokan, termasuk konflik militer atau kegagalan panen, tetapi dengan mengabstraksikan faktor-faktor ini, harga cenderung naik maupun turun: hanya ada beberapa episode inflasi yang berkelanjutan.

Selama abad kesembilan belas secara keseluruhan, terjadi penurunan yang nyata dalam CPI agregat di beberapa negara ekonomi utama. Di Amerika Serikat, indeks CPI pada tahun 1900 berada di sekitar setengah nilainya pada tahun 1800; di Inggris Raya, itu sepertiga lebih rendah.

Harga turun sebagian besar karena batasan yang diberlakukan oleh Standar Emas di lingkungan di mana terdapat kelebihan permintaan emas yang signifikan. Meningkatnya permintaan uang didorong oleh perubahan teknologi dan pertumbuhan populasi. Pada saat yang sama, pasokan emas sebagian besar tetap. Batasan yang diakibatkan oleh terbatasnya pasokan emas yang ditunjukkan sebagian dalam episode deflasi dan pertumbuhan yang relatif lemah: terlepas dari revolusi teknologi yang luar biasa, pertumbuhan PDB riil AS per kapita tahunan hanya di atas 1½ persen selama seluruh abad; di U. K. hanya di bawah 1 persen.

 

Be the first to comment

Leave a Reply