GDP Deflator adalah salah satu ukuran terjadinya inflasi atau kenaikan harga. Dalam perhitungan produk domestik bruto dengan harga nominal masih ada unsur inflasi didalamnya. Dari perhitungan PDB tersebut kita harus menghitung GDP Deflator agar kita mengetahui pengaruh kenaikan harga didalamnya. Agar lebih memahami mengenai GDP deflator, ada dua topik pembahasan yang diuraikan dalam kesempatan ini yaitu:
- Pengertian GDP deflator
- Cara menghitung inflasi dengan gdp deflator
Pengertian GDP deflator (Deflator PDB)
Pengertian GDP deflator adalah ukuran yang mengukur harga output secara relatif terhadap harga barang dan jasa (output) tersebut pada tahun dasarnya. Nilai PDB dengan harga nominal akan dibagikan dengan PDB riil untuk mendapatkan nilai deflator PDB (GDP Deflator) atau disebut juga deflator harga implisit produk domestik bruto. Dengan demikian, GDP Deflator mengukur perubahan harga untuk semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian.
Bila kita mengingat kembali pelajaran mengenai PDB, kita akan mengetahui bahwa PDB akan menggambarkan keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan (PDB) dihitung berdasarkan nilai uang. Misalkan nilai uang dari 10 ton beras yang dihasilkan yaitu sebesar 15 juta rupiah. Nilai 15 juta inilah yang akan menjadi nilai PDB.
Pada pelajaran PDB nominal dan PDB riil kita telah mempelajari bagaimana harga barang mempengaruhi perhitungan nilai PDB. Perhitungan PDB nominal akan menghitung output yang dihasilkan pada perekonomian tersebut sesuai dengan harga barang saat itu (tahun berjalan). Karena dihitung menggunakan harga barang pada tahun tersebut sehingga didalam perhitungan nilai PDB masih terdapat unsur kenaikan harga barang (inflasi). Untuk menghilangkan unsur inflasi tersebut maka PDB dihitung berdasarkan harga barang pada tahun dasar.
Untuk menghitung inflasi yang terdapat didalam perhitungan PDB maka digunakan GDP deflator. Oleh karenanya, perhitungan deflator PDB (GDP deflator) akan membandingkan antara PDB nominal terhadap PDB riil. GDP deflator nantinya akan menggambarkan apa yang terjadi terhadap keseluruhan harga dalam ekonomi. Apakah terjadi kenaikan harga (inflasi) atau tidak. GDP deflator juga dikenal dengan istilah indeks harga implisit.
Cara menghitung inflasi dengan gdp deflator
Cara menghitung inflasi dengan GDP Deflator dapat dilakukan dengan cara:
GDP deflator = (PDB nominal / PDB riil) x 100%
Perhitungan GDP deflator yaitu dengan membandingkan antara PDB nominal dengan PDB riil. Apabila PDB nominal yang menghitung nilai output berdasarkan harga sekarang dibandingkan terhadap nilai PDB riil yang dihitung berdasarkan tahun dasar tertentu akan tergambar perubahan harga yang terjadi. Dengan demikian, GDP deflator akan memberikan sinyal perubahan harga yang terjadi. Disini GDP deflator dapat menjadi indikator terjadinya inflasi yang terjadi.
Menggunakan deflator harga PDB dapat membantu para ekonom membandingkan tingkat aktivitas ekonomi riil dari satu tahun ke tahun lainnya. Deflator harga PDB mengatasi hal ini dengan menunjukkan pengaruh perubahan harga terhadap PDB, pertama dengan menetapkan tahun dasar dan, kedua, dengan membandingkan harga saat ini dengan harga pada tahun dasar. Sederhananya, deflator harga PDB menunjukkan seberapa besar perubahan PDB bergantung pada perubahan tingkat harga. Ini mengungkapkan sejauh mana perubahan tingkat harga, atau inflasi, dalam perekonomian dengan melacak harga yang dibayar oleh perusahaan, pemerintah, dan konsumen.
Deflator harga PDB adalah ukuran inflasi yang lebih komprehensif daripada indeks CPI karena tidak didasarkan pada sekelompok barang tetap.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.