Biaya produksi dalam jangka panjang

Teori biaya produksi jangka panjang - biaya rata-rata jangka panjang - teorema amplop

Biaya produksi dalam jangka panjang akan menggunakan setidaknya 2 faktor produksi. Mengapa biaya produksi penting dipelajari? Karena tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan. Kita perlu memahami terlebih dahulu motif dari perusahaan agar mendapat keuntungan ini sebelum membahas biaya produksi jangka panjang. Keuntungan (profit) merupakan selisih antara pendapatan (revenue) dan biaya (total cost). Dari gambaran tersebut, ada beberapa keputusan yang dibuat oleh perusahaan agar mampu memperoleh keuntungan yang maksimum.

Pertama, karena keuntungan berasal dari selisih pendapatan dan total biaya, maka perusahaan harus memperkirakan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh. Dari sini akan dipertimbangkan seberapa banyak jumlah barang yang harus di produksi untuk mendapatkan pendapatan sejumlah tertentu. Perusahaan tentu mengaharapkan penjualan sebanyak mungkin untuk memperoleh pendapatan yang besar.

Kedua, perusahaan harus memutuskan berapa total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Bila pendapatan besar dan biaya produksi juga tinggi, tentu keuntungan akan kecil. Padahal yang diinginkan oleh perusahaan adalah keuntungan yang besar. Oleh karena itu, untuk membuat keuntungan besar yaitu dengan meningkatkan penjualan agar pendapatan tinggi, dan juga mengurangi biaya produksi agar total biaya yang dikeluarkan kecil. Dari sinilah kita penting untuk memahami biaya produksi. Agar kita dapat berproduksi dengan efisien.

Adapun alasan ketiga mengenai teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang.

Setelah memahami motif perusahaan mengenai biaya produksi yang harus efisien, selanjutnya kita fokus mengenai biaya produksi. Namun sebelum membahas biaya jangka panjang, pahamilah alasan mengapa biaya produksi dalam jangka pendek dan jangka panjang berbeda.

Alasan adanya perbedaan biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang

Biaya produksi dalam jangka panjang akan berbeda dari biaya produksi pada jangka pendek. Ingat bahwa, produksi jangka pendek dan jangka panjang dalam ekonomi bukan “terkait waktu tertentu”. Jangka pendek dan jangka panjang untuk setiap perusahaan bisa berbeda. Misalkan 1 tahun bagi perusahaan A bisa berarti jangka pendek, namun bagi perusahaan B bisa saja jangka panjang.

Jangka pendek dan jangka panjang terkait dengan kondisi perusahaan. Ada banyak keterbatasan yang kita asumsi dalam teori biaya produksi jangka pendek. Sebelumnya kita menganggap bahwa pada jangka pendek hanya ada biaya variabel yang berubah sesuai tingkat produksi. Sedangkan biaya tetap tidak dapat dirubah dalam jangka pendek.

Baca juga: Teori biaya produksi dalam jangka pendek

Baca juga: Teori produksi

[Bacalah tulisan teori biaya produksi jangka pendek agar lebih mudah memahami pembahasan ini. Ada banyak penggunaan istilah disini yang akan membingungkan bila tidak pernah memahami sebelumnya. Penjelasan istilah-istilah yang digunakan disini telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya]

Setidaknya ada dua alasan yang menjadikan biaya produksi jangka pendek berbeda dari jangka panjang. Pertama, pada jangka panjang tidak ada kondisi yang membatasi penggunaan input. Dalam jangka pendek dianggap bahwa yang dapat berubah adalah input variabel. Dan yang dianggap input variabel yaitu tenaga kerja. Sedangkan input tetap (seperti mesin) dianggap tidak dapat dirubah dalam jangka pendek.

Namun, dalam jangka panjang perusahaan dianggap mempunyai kebebasan untuk menambahkan input/faktor produksinya. Dalam jangka panjang, semua input/faktor produksi dianggap sebagai input variabel sehingga bebas ditambah atau dikurangi sesuai kemampuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat menambah tenaga kerja dan juga dapat menambah mesin untuk produksi.

Alasan kedua, dengan pasar persaingan sempurna, produsen mempunyai kebeasan untuk keluar masuk pasar. Agar perusahaan masuk kedalam pasar tentu ada potensi keuntungan/profit yang dikejar. Bila pasar menguntung, akan banyak perusahaan masuk ke pasar. Namun bila kerugian yang diderita, perusahaan bisa keluar dari pasar.

 

Biaya Produk dalam Jangka Panjang

Dalam jangka jangka ada beberapa istilah biaya produksi yang harus dipahami seperti LTC, LVC, LAC, dan LMC. LTC disini digunakan untuk symbol dari total biaya produksi jangka panjang. LVC yaitu biaya variabel untuk jangka panjang. LAC yaitu biaya ra-rata dalam jangka panjang. LMC yaitu biaya marginal jangka panjang.

Total biaya produksi untuk jangka panjang adalah semua biaya yang digunakan untuk melakukan produksi/menghasil barang dan jasa (output). Ingat penjelasan sebelumnya, bahwa dalam jangka panjang, semua input/faktor produksi yang digunakan bersifat variabel. Dengan demikian, semua input / faktor produksi dapat ditambah atau dikurangi. Dengan demikian, total biaya produksi dalam jangka panjang dapat dirumuskan dengan:

LTC = LVC

Dengan LTC = total biaya (total cost) untuk jangka panjang, sedangkan LVC = biaya variabel jangka panjang. Dengan demikian, perubahan biaya total dalam jangka panjang akan sama dengan perubahan biaya variabel dalam jangka panjang. Tidak ada biaya tetap yang dimasukkan dalam persamaan tersebut seperti pada jangka pendek. Karena semua faktor produksi sudah dianggap input variabel dalam jangka panjang.

Istilah lain yang harus pahami yaitu biaya marginal untuk jangka panjang (LMC). Adapun LMC dapat dirumuskan dengan:

LMC =  d LTC / d Q

Biaya marginal jangka panjang (LMC) ditentukan oleh perubahan biaya total pada jangka panjang (d LTC) dibandingkan dengan perubahan output (d Q). Dengan kata lain yaitu biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya yang ditanggung untuk tambahan satu unit output yang dihasilkan.

Selain itu, ada juga istilah biaya rata-rata dalam jangka panjang. Biaya rata-rata ini simple dipahami. Karena biaya rata-rata jangka pangjang (LAC) merupakan biaya total jangka panjang (LTC) dibagi dengan jumlah output (Q). Biaya rata-rata jangka panjang dirumuskan dengan:

LAC = LTC / Q

 

  1. Teorema Amplop (envelope theorem)

Teorema amplop akan kita gunakan untuk menjelaskan perilaku biaya rata-rata dalam jangka panjang. Biaya rata-rata produksi jangka panjang dan jangka pendek tentu berbeda. Namun, untuk dapat memahami biaya rata-rata jangka panjang (LAC), kita harus melihat dan memahami bagaimana biaya rata-rata dalam jangka pendek (SAC).

Mari kita buat ilustrasi. Kita anggap saja perusahaan mempunyai 3 pilihan produksi yang dimiliki. Pilihan pertama, berproduksi dengan pabrik kecil (SAC 1). Kedua, berproduksi dengan pabrik ukuran sedang (SAC 2). Terakhir, berproduksi dengan pabrik ukuran besar (SAC 3). Perhatikanlah ilustrasi berikut:

Teori biaya produksi jangka panjang - biaya rata-rata jangka panjang - teorema amplop

Pada kurva diatas, kita menganggap bahwa produsen sudah membuat keputusan yaitu berupa perkiraan kuantitas barang yang dapat memberkan keuntungan maksimum. Seperti penjelasan diawal bahwa produsen membuat keputusan berapa barang yang harus diproduksi.

Pertama, kita asumsikan bahwa keputusan jumlah yang harus diproduksi yaitu sebanyak Q1 sebagai kuantitas output (hasil produksi) yang dapat memberikan keuntungan maksimum. Mari kita lihat sisi jangka pendek dahulu. Dengan jumlah Q1 yang harus di produksi, pabrik yang dipilih oleh produsen yaitu pabrik yang kecil agar biaya rata-rata dalam jangka pendeknya paling kecil berdasarkan jumlah yang ingin diproduksi. Biaya rata-rata produksi dari pabrik kecil yaitu sebesar SAC 1 (warna merah). Sehingga harga biaya produksi rata-rata jangka pendek yang dipilih yaitu sebesar Y3.

Pabrik sedang dan besar tidak dipilih, karena dengan jumlah output yang diproduksi hanya sebesar Q1, membuat pabrik sedang dan besar akan membuat biaya rata-rata jangka pendeknya terlalu mahal.

Kedua, bagaimana kalau asumsinya kita ganti, bahwa produsen ternyata ingin memproduksi barang sebanyak Q3. Produsen menganggap bahwa memproduksi sejumlah Q3 output inilah yang dapat memberikan tingkat laba maksimum. Bila kondisi ini dihadapi, yang dipilih dalam jangka pendek yaitu berproduksi dengan pabrik besar. Ingat bahwa produsen hanya dapat memilih 1 keputusan dalam jangka pendek. Pabrik sedang dan kecil tidak dipilih karena akan memberikan biaya rata-rata jangka pendek nya yang lebih mahal bila dibandingkan dengan pabrik besar.

Perhatikan biaya rata-rata jangka pendek (SAC 3) yang berwarna ungu. Bila perusahaan dengan pabrik besar memproduksi sebanyak Q3, perusahaan dapat meminimalkan biaya ra-rata jangka pendek (SAC 3) menjadi hanya sebesar Y1. Biaya di Y1 tentu akan lebih murah bila dibandingkan dengan harga diatasnya. Produksi dengan pabrik kecil dan sedang akan memberikan harga yang lebih mahal dari Y1.

 

Be the first to comment

Leave a Reply