Perbedaan PDB dan PDRB

Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Perbedaan PDB dan PDRB pada dasarnya hanya terkait cakupan wilayah saja. Meskipun demikian, kita harus memahami terlebih dahulu konsep mengenai PDB dan PDRB itu sendiri agar benar-benar paham mengenai perbedaan PDRB dan PDB. Dengan memahami konsep PDB dan PDRB nantinya akan mengerti apa yang kami maksud dengan “cakupan wilayah”. Agar kita benar-benar paham perbedaan PDB dan PDRB, kita akan mereview secara singkat mengenai apa itu PDB dan PDRB terlebih dahulu.

PDB adalah singkatan dari Produk Domestik Bruto. Pengertian PDB adalah nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pengertian lainnya PDB adalah jumlah nilai tambah output yang diproduksi. PDB ini dianggap sebagai salah satu ukuran pendapatan nasional suatu negara. Seringkali PDB digunakan sebagai indicator yang terukur yang digunakan untuk menilai pendapatan nasional / total output suatu Negara. Misalkan suatu Negara menghasil 3 ton beras, 5 unit mobil dan 10 jet tempur. Ini uang dari semua barang yang diproduksi tersebut yang dihitung dalam PDB.

Untuk lebih jelasnya dapat membaca pembahasan lebih detail pada link berikut:

  1. PDB, PDRB, dan Pertumbuhan Ekonomi
  2. Cara menghitung PDB

Perhitungan PDB memiliki 3 pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Karena memiliki cara perhitungan, sehingga untuk mendapatkan nilai PDB diantara ketiga cara tersebut memiliki metode perhitungan yang berbeda. Namun secara konsep, ketiga cara perhitungan PDB tersebut seharusnya menghasilkan nilai PDB yang sama. Karena pendekatan cara perhitungan, sehingga terkadang kita menemukan definisi PDB yang berbeda-beda dari berbagai referensi. Namun kesemuanya sebenarnya menunjukkan hal yang sama.

PDRB adalah singkatan dari Produk Domestik Regional Bruto. Adapun pengertian PDRB adalah keseluruhan nilai tambah yang diproduksi oleh semua unit usaha pada satu daerah tertentu dalam periode waktu tertentu. Dengan kata lain pengertian PDBR adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah. Fungsi PDRB adalah salah satu indikator untuk memberikan gambaran ekonomi di daerah. Perhitungan PDRB juga memiliki 3 pendekatan yaitu dengan pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

Dari memahami kedua penjelasan diatas, kita akan mulai mengulas perbedaan PDB dan PDRB. Sebenarnya kita bisa menangkap esensi bahwa secara konsep PDB dan PDRB memiliki konsep/teori yang sama. Memang sejatinya PDB dan PDRB adalah sesuatu yang secara konsep sama. Letak perbedaannya hanya terletak pada cakupan wilayah. Penggunaan istilah produk domestik bruto (PDB) pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan total nilai tambah output pada suatu Negara. Contoh: PDB Indonesia, PDB Malaysia. Sedangkan istilah PDRB digunakan untuk menunjukkan total nilai tambah output pada suatu daerah. Daerah yang dimaksud disini bisa berupa tingkat provinsi, kabupaten/kota, ataupun kecamatan. Contohnya: PDRB Provinsi DKI Jakarta, PDRB Kota Bima, PDRB Kecamatan Raba.

Pertanyaannya, apakah terdapat perbedaan PDB dan PDRB secara konsep? Tentu saja tidak ada perbedaan. PDB dan PDRB secara teori sama. Konsep dan cara perhitungannya sama. Satu-satunya perbedaan PDB dan PDRB adalah cakupan wilayah saja. Sederhanya, PDB itu istilah yang digunakan untuk tingkat Negara. Sedangkan PDRB itu digunakan untuk tingkat daerah baik itu provinsi, kabupaten/kota, ataupun kecamatan. Untuk tingkat yang lebih kecil seperti kelurahan/desa pun biasanya akan disebut dengan istilah PDRB. Namun penulis secara pribadi belum pernah melihat ada data PDRB untuk tingkat kelurahan/desa. Tingkat yang paling kecil yang mungkin ada yaitu tingkat kecamatan, data PDRB tingkat kecamatan sepengetahuan penulis masih baru sehingga masih sangat terbatas kecamatan yang memiliki data PDRB kecamatan. Yang umum ada paling kecil yaitu pada tingkat kabupaten/kota.

 

Contoh Perbedaan PDB dan PDRB

Untuk dapat melihat bagaimana perbedaan PDB dan PDRB secara lebih jelas, berikut ini ditampilkan gambar data PDB dan PDRB tahun 2020. Perhatikan PDB Indonesia, PDRB DKI Jakarta dan PDRB Kota Bima berikut:

PDB Indonesia Tahun 2020 ADHK PDRB DKI Jakarta Tahun 2020 ADHK PDRB Kota Bima Tahun 2020 ADHK

Sebelum menjelaskan perbedaannya, semoga teman-teman tidak bingung dengan gambar tabel PDB dan PDRB diatas. Data diatas merupakan data PDB dan PDRB Tahun 2020. Jangan bingung dengan adanya “atas dasar harga konstan tahun 2010”. Hal itu bukan menunjukkan data tahun 2010 tapi hanya menunjukkan tahun dasar yang dijadikan patokan perhitungan. Bagi yang bingung dapat mempelajari lebih dalam terlebih dahulu mengenai cara perhitungan PDB / PDRB dan perbedaan PDB riil dan PDB nominal.

Seperti sebelumnya dijelaskan bahwa pada struktur tabel pada gambar diatas terlihat bahwa struktur data PDB dan PDRB sama. Lapangan usaha (lapangan usaha A sampai U) yang ada pada data tingkat nasional (Indonesia) dengan lapangan usaha yang ada pada tingkat daerah (Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bima) memiliki lapangan usaha yang sama. Nilai PDB Indonesia merupakan jumlah dari seluruh PDB lapangan usaha yang ada. Begitu pula, Nilai PDRB merupakan jumlah dari seluruh PDRB lapangan usaha yang ada. Maksudnya disini bahwa secara konsep, PDB dan PDRB mempunyai konsep yang sama secara teori.

Satu-satunya Perbedaan PDB dan PDRB adalah penyebutan untuk cakupan wilayahnya saja. Untuk data secara nasional (Indonesia), kata yang digunakan yaitu PDB. Sedangkan untuk data tingkat provinsi dan kota/kabupaten/kecamatan menggunakan kata PDRB. Sehingga ketika diucapkan, kita mengatakan PDB Indonesia (untuk tingkat negara), dan PDRB DKI Jakarta (untuk tingkat provinsi), serta PDRB Kota Bima (untuk tingkat kota).

 

Dari penjelasan ini semoga kita memahami perbedaan PDB dan PDRB serta mudah-mudahan bermanfaat.

Be the first to comment

Leave a Reply