Ruang lingkup & Inti Masalah Ekonomi

Ruang lingkup dan Inti masalah ekonomi pada kebanyak literatur merangkum ruang lingkup ekonomi dalam 3 pertanyaan yaitu what, how, dan for whom. Ketika mempelajari ilmu ekonomi, kita ingin merangkum apa saja sebenarnya yang menjadi ruang lingkup dan inti masalah yang dipelajari dalam ilmu ekonomi. Ruang lingkup yang dibahas dalam ekonomi umumnya untuk menjawab pertanyaan what, how dan for whom.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai ruang lingkup dan inti masalah ekonomi, mari kita sedikit kembali pada pengertian ekonomi terlebih dahulu.

Menurut Case, Fair, dan Oster bahwa pengertian ekonomi adalah ilmu mempelajari tentang individu-individu dan masyarakat memilih untuk menggunakan sumberdaya yang bersifat terbatas yang alam dan generasi sebelumnya telah siapkan. Menurut Parkin Definisi ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari pilihan yang tiap orang, pebisnis, pemerintah dan seluruh masyarakat buat untuk menghadapi kelangkaan dan sebagai insentif yang mempengaruhi dan menyesuaikan dengan pilihan-pilihan yang ada (Parkin, 2012).

Dari pengertian ekonomi diatas sebenarnya ada beberapa poin yang harus kita pahami. Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia. Perilaku manusia yang dipelajari terkait dengan pilihan-pilihan yang dibuat atau keputusan yang dibuat. Manusia harus membuat manusia, karena kita mengasumsikan bahwa manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.

Keinginan manusia yang tidak terbatas ini, mempunyai kendala berupa obyek pemuas keinginan manusia yang sifatnya terbatas. Obyek yang dinilai dapat memenuhi keinginan dan kepuasan manusia, dalam ekonomi yaitu berupa barang dan jasa. Barang yaitu obyek fisik seperti hp, mobil, motor, makanan, dan lainnya. Sedangkan jasa yaitu layanan yang dilakukan untuk orang lain seperti layanan perbaikan hp, mobil, dan motor.

 

Ruang Lingkup Ekonomi

Bila kita ingin merangkum apa saja ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi, maka kita merangkumnya dalam 3 pertanyaan (what, how, for whom). Ketiga pertanyaan tersebut dapat memberikan kesimpulan dan inti sari dari apa-apa saja yang menjadi pokok pembahasan dalam ilmu ekonomi. Untuk menjelaskan ketiga pertanyaan tersebut, silahkan simak penjelasan berikut.

What (Apa yang harus di produksi)

Pertanyaan “what” terkait dengan apa yang harus diproduksi. Manusia mempunyai banyak pilihan untuk mau memproduksi barang dan jasa apa saja. Manusia mempunyai banyak keinginan untuk membeli barang dan jasa. Oleh karenanya, manusia mempunyai banyak pilihan dan harus memilih mau membuat barang atau jasa apa. Sebagai contoh, katakan anda mempunyai tanah seluas 1 hektar. Bisa saja anda menggunakan tanah anda untuk menanam padi, jagung, kedelai. Bisa juga dibangun gedung kantor atau bahkan didirikan pabrik diatas tanah tersebut.

Di Indonesia katakanlah pilihan apa yang ingin diproduksi yaitu berupa tanaman pertanian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mempunyai banyak lahan pertanian. Tidak heran, pilihan yang banyak di produksi di Indonesia yaitu pada sektor pertanian. Sedangkan di negara lain, bisa saja memilih memproduksi hal lain selain pertanian sebagai produksi utamanya. Ini adalah salah satu contoh mengenai apa yang ingin diproduksi (what).

Tidak semua keinginan manusia dapat terpenuhi dengan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia. Sebagaimana contoh tanah diatas, bila anda memilih menanam padi pada tanah seluas 1 hektar, berarti anda sudah tidak dapat menggunakan tanah (sumber daya) tersebut untuk membangun pabrik. Dengan adanya keterbatasan, manusia harus membuat keputusan atas pilihan yang dapat memberikan kepuasan paling tinggi untuknya.

 

How (Bagaimana di produksi)

Pertanyaan “how” berkaitan dengan bagaimana diproduksi. Setelah mengetahui apa yang ingin diproduksi, selanjutnya manusia dalam hal ini produsen harus memutuskan bagaimana cara barang atau jasa diproduksi. Contohnya petani mempunyai tanah 1 hektar untuk menanam padi. Dalam hal tersebut saja, terdapat banyak sekali keputusan cara produksi padi. Mulai dari apakah tanahnya harus di bajak terlebih dulu, bibit padi jenis mana yang ingin digunakan, apakah pertaniannya akan dipupuk dan pupuk apa yang akan digunakan, dan ketika panen apakah akan digarap sendiri atau mempekerjakan buruh tani, serta berapa tenaga kerja yang dibutuhkan.

Bagaimana cara diproduksinya barang dan jasa, dalam ekonomi akan dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai input produksi yang ada. Input yang digunakan untuk produksi, dalam ekonomi dikenal dengan istilah faktor produksi. Dalam ekonomi kita mengelompokkan faktor produksi kedalam 4 kelompok yaitu:

  1. Tanah
  2. Tenaga Kerja
  3. Modal
  4. Kewirausahaan

Baca selengkapnya: Faktor-faktor produksi (input produksi)

Cara produksi yang dilakukan produsen akan mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi tersebut. Pilihan yang dilakukan produsen dalam melakukan produksi bisa saja berbeda. Misalkan anda sebagai pengusaha ingin membuat tortilla jagung yang jumlah besar. Tindakan sebagai produsen bisa saja memilih untuk mempekerjakan banyak tenaga kerja. Karena anda memilih membuat adonan tortilla jagung dengan tenaga manusia sehingga membutuhkan banyak pekerja. Namun, disisi anda anda bisa juga memilih menggunakan mesin sehingga tidak perlu banyak tenaga kerja.

Baca selengkapnya: Teori perilaku produsen

Baca selengkapnya: Teori produksi

 

For Whom (Untuk siapa di produksi)

Pertanyaan “for whom” berkaitan dengan untuk siapa diproduksi. Barang dan jasa yang telah diproduksi atau dihasilkan, lantas akan didistribusikan kepada siapa. Ilmu ekonomi mempelajari juga bagaimana dan kepada siapa distribusi barang dan jasa yang telah dihasilkan. Distribusi barang dan jasa disini tentu melalui proses transaksi jual beli. Dari sini akan terjadi permintaan dan penawaran barang oleh konsumen dan produsen.

Konsumen yang ingin membeli barang dan jasa tentu harus mempunyai pendapatan agar mampu membeli. Pendapatan yang dimiliki oleh konsumen bisa saja berasal dari gaji sebagai tenaga kerja, sewa untuk tanah yang dimiliki, bunga atas pemberian pinjaman modal, atau bahkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Dengan pendapatan yang diperoleh seseorang dapat melakukan konsumsi.

Produsen juga menawarkan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan kepada konsumen yang bersedia membayar. Hal tersebut karena produsen ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh tentu berasal dari penerimaan hasil penjualan barang dan jasa yang diproduksi dikurangi dengan biaya produksi barang dan jasa tersebut. Selisih inilah yang menjadi keuntungan yang diperoleh produsen.

 

Inti Masalah Ekonomi

Dari uraian cakupan pelajaran ekonomi diatas, sebenar ada beberapa hal yang konsisten muncul sebagai inti masalah ekonomi. Inti masalah ekonomi yang pertama yaitu pilihan. Perilaku manusia selalu dihadapkan pada pilihan yang harus dibuat. Manusia harus membuat keputusan atas berbagai pilihan yang ada. Inti masalah ekonomi yang kedua yaitu kelangkaan (scarcity). Manusia mempunyai keinginan tidak terbatas. Namun sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi keinginan manusia tersebut bersifat terbatas. Disini perilaku manusia dihadapkan pada sumber daya yang terbatas.

Seseorang mempunyai banyak alternative pilihan. Mengapa manusia harus memilih tindakan A dibandingkan tindakan B? Pembahasan pada masalah ini akan mengarah pada biaya peluang atau opportunity cost. Setiap keputusan yang dibuat seseorang akan selalu mempunyai biaya peluang (opportunity cost). Ada berbagai pilihan yang dimiliki seseorang, namun dibatasi oleh kendala berupa kelangkaan baik berupa kelangkaan sumber daya maupun waktu membuat seseorang harus membuat pilihan. Dalam setiap  keputusan yang dibuat akan selalu mempunyai biaya peluang.

Baca selengkapnya: Kelangkaan

Baca selengkapnya: Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Demikian pembahasan singkat mengenai ruang lingkup dan inti masalah ekonomi. Dari pembahasan ini dapat kita simpulkan bahwa ruang lingkup ekonomi akan dapat disarikan dalam 3 pertanyaan singkat yaitu what, how dan for whom. Sedangkan inti masalah ekonomi yang dihadapi yaitu mengenai pilihan (choice), kelangkaan (scarcity), serta munculnya biaya peluang (opportunity cost).

Be the first to comment

Leave a Reply