
Pembahasan ini akan berisi pengertian konsumsi dan contoh konsumsi rumah tangga sebagaimana yang dimaksud dalam pembahasan produk domestik bruto. Istilah konsumsi sering muncul dalam studi ekonomi semisal konsumsi dalam pembahasan PDB, konsumsi individu atau konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, konsumsi perusahaan, dan lain sebagainya.
Tiap pelaku ekonomi mempunyai karakteristik dan perilaku konsumsi yang berbeda dan dengan tujuan yang berbeda pula. Sulit untuk menyatukan pengertian konsumsi yang merangkum semua perilaku konsumsi dari masing-masing pelaku ekonomi.
Pada kesempatan ini akan membahas salah satu bagian saja yaitu membahas istilah konsumsi yang digunakan dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB). PDB menggambarkan total output atau total pengeluaran yang ada disuatu Negara. Pada perhitungan PDB salah satu pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan pengeluaran.
Salah satu komponen penting dalam perhitungan produk domestik bruto dengan pendekatan pengeluaran yaitu konsumsi. Dalam ilmu ekonomi makro kita sering mendengar rumus pendapatan nasional yaitu Y = C+I+G+(X-M). Y merupakan pendapatan nasional atau produk domestik bruto (PBD). Adapun C yaitu konsumsi, I yaitu investasi, G yaitu pengeluaran pemerintah, X-M yaitu ekspor netto.
Salah satuan bagian pembentuk PDB yaitu konsumsi (C). Di Indonesia, umumnya konsumsi mempunyai kontribusi paling besar pada produk domestik bruto. Konsep mengenai konsumsi pada produk domestik bruto (PBD) inilah yang ingin kita bahas pada kesempatan ini. Kita ingin membahasnya dengan sedikit lebih detail pada item-item yang menjadi bagian dari konsumsi.
Mari kita sedikit mengetes pemahaman mengenai konsumsi. Cobalah menjawab satu kuis sederhana berikut: “Apakah membeli rumah baru termasuk konsumsi? “
Kebanyakan dari kita pasti akan menjawab YA. Bila teman-teman termasuk yang menjawab YA, berarti teman-teman harus membaca tulisan ini sampai akhir agar mengetahui jawabannya yang benar.
BACA JUGA:
Pada pembahasan mengenai konsumsi ini, terdapat beberapa sub topik yang akan dibahas yaitu:
- Pengertian konsumsi
- Contoh konsumsi rumah tangga
- Faktor yang mempengaruhi konsumsi
Pengertian Konsumsi
Pengertian Konsumsi adalah pengeluaran konsumsi atas barang atau jasa yang dilakukan oleh rumah tangga (Case, Fair, Oster). Sedangkan secara lebih spesifik dijelaskan oleh Mankiw bahwa pengertian Konsumsi adalah pengeluaran dari rumah tangga pada barang dan jasa dengan mengecualikan pembelian untuk rumah baru (Mankiw). Pemahaman konsumsi yang dimaksud disini yaitu terkait komponen konsumsi dalam produk domestik bruto.
Konsumsi disini terkait dengan pengeluaran/belanja yang dilakukan oleh rumah tangga. Pada ekonomi mikro kita memaknai rumah tangga sebagai unit terkecil yang membuat keputusan konsumsi. Dalam literature ekonomi makro, seperti karangan Case, Fair, Oster bahwa komponen konsumsi ini disebut sebagai personal consumption expenditure (C). Konsumsi pribadi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga inilah yang mayoritas diperhitungkan sebagai konsumsi. Memang pada beberapa item tertentu, belanja yang dilakukan rumah tangga tidak tergolong konsumsi sebagaimana maksud dalam komponen PDB pengeluaran.
Pada kuis singkat diatas, mungkin masih ada teman-teman yang menjawab bahwa membeli rumah baru ternasuk konsumsi. Dalam kontek komponen konsumsi pada produk domestik bruto, membeli rumah baru tidak termasuk bagian dari konsumsi. Hal tersebut sebagaimana terlihat dari pengertian konsumsi yang diutarakan oleh Mankiw diatas. Secara lebih detail mengenai item-item yang termasuk dalam konsumsi akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
Tujuan Konsumsi
Motif seseorang melakukan konsumsi dapat saja berbeda satu sama lain. Misalkan saja membeli Iphone 11. Persoalan membeli Iphone 11 saja bisa bermacam alasan mengapa orang membeli. Bisa saja dilatarbelakangi oleh kebutuhan atau bisa juga karena gengsi. Yang satu mempunyai tujuan untuk keperluannya, sedangkan yang lain hanya untuk gaya saja.
Hal paling mendasar dalam pandang ekonomi bahwa tujuan konsumsi yang dilakukan seseorang yaitu untuk mencapai utilitas. Utilitas atau dalam Bahasa lainnya dapat diartikan sebagai kepuasan atau manfaat. Keputusan seseorang untuk membeli barang menurut ekonomi haruslah dilakukan secara rasional sehingga tujuan konsumsi untuk mendapatkan utilitas tercapai. Dengan mengkonsumsi barang seseorang dapat mencapai kepuasan.
Jenis dan Contoh Konsumsi Rumah Tangga
Terdapat 3 jenis contoh konsumsi rumah tangga yang merupakan bagian yang tergolong konsumsi pada PDB. Ketiga jenis konsumsi tersebut yaitu durable goods, nondurable goods, dan service. Konsumsi yang dilakukan dapat berupa barang tahan lama, barang tidak tahan lama bahkan hingga jasa. Ketiga jenis pengeluaran konsumsi inilah yang akan dimasukkan kedalam komponen konsumsi.
Barang tahan lama (durable goods) pada umumnya berupa barang fisik yang dibeli dan mempunyai usia yang relative lama. Contoh konsumsi rumah tangga untuk barang tahan lama yaitu membeli mobil dan perabotan rumah tangga.
Barang tidak tidak tahan lama (nondurable goods) biasanya berupa barang fisik yang dibeli yang mana penggunaannya dalam waktu yang singkat bahkan sekali pakai. Contoh konsumsi rumah tangga untuk barang tidak tahan lama seperti membeli pakaian, makanan dan minuman.
Konsumsi yang berupa jasa umumnya berupa membeli sesuatu yang tidak termasuk kedalam bentuk barang fisik. Adapun contoh konsumsi jasa yaitu seperti perawatan kesehatan, perawatan kecantikkan, jasa potong rambut, dan pendidikan.
Balik lagi pada pertanyaan kuis yang belum sepenuhnya terjawab diatas. Pada contoh konsumsi diatas tidak disebutkan mengenai membeli rumah baru. Yang ada hanya membeli perabotan untuk rumah yang masuk dalam komponen konsumsi. Hal tersebut karena membeli rumah baru masuk kedalam komponen investasi. Ketika seseorang membeli rumah baru, hal tersebut tergolong kedalam komponen investasi. Untuk lebih jelas mengenai investasi dapat membaca topik investasi.
Faktor-Faktor
Alasan yang mendorong seseorang mengkonsumsi suatu barang bisa saja banyak. Pada kesempatan ini kita ingin menguraikan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi tersebut:
- Pendapatan
Faktor utama yang mempengaruhi konsumsi seseorang yaitu pendapatan. Pada pembahasan teori konsumsi, terdapat banyak sekali teori yang menjelaskan pengaruh pendapatan terhadap konsumsi. Konsumsi seseoarang akan semakin tinggi dengan kondisi pendapatan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan penjelasan pada teori konsumsi seperti yang diungkapkan pada teori konsumsi Keynes, Kuznet, Fisher, Modigliani, Friedman, dan lainnya.
- Kekayaan
Kekayaan juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi konsumsi. Dengan kekayaan yang makin besar menandakan daya beli seseorang semakin besar pula. Oleh karena itu, dengan kekayaan yang makin besar akan mendorong semakin tingginya konsumsi seseorang.
- Ekspektasi masa depan
Harapan atau ekspektasi seseorang mengenai masa depan dapat mempengaruhi tingkat konsumsi yang dilakukan. Besar atau kecil konsumsi yang dilakukan seseorang yang dipengaruhi ekspektasi, bergantung juga pada apa yang diharapkan pada masa depan.
Misalkan pada beberapa tahun yang lampau, bila mendekati bulan puasa atau idul fitri, biasanya harga barang akan melonjak. Tidak jarang banyak yang membeli barang lebih dahulu karena takut harga naik. Hal ini berarti ekspektasi seseorang mengenai kenaikan harga barang dimasa depan mempengaruhi meningkatnya konsumsi yang dilakukan.
- Kebijakan pemerintah
Pemerintah mempunyai peran untuk menjalankan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal ini terkait dengan pengeluaran dan pemasukan pemerintah. Meskipun demikian, kebijakan besarnya pengeluaran dan pemasukan yang dilakukan pemerintah ini dapat mempengaruhi konsumsi masyarakat.
Misalkan saja pemerintah mempunyai kebijakan untuk meningkatkan pengeluarannya. Pengeluaran pemerintah ini nantinya akan mempengaruhi ekonomi masyarakat. Bila pengeluaran yang dilakukan pemerintah berupa pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin, maka masyarakat miskin akan mempunyai pendapatan untuk meningkatkan konsumsinya.
Meskipun demikian, kebijakan pemerintah juga mempunyai dampak yang berlawanan. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah berasal dari dana yang dikumpulkan dari pajak, retribusi dan pungutan lainnya. Artinya pendapatan pemerintah berasal dari pajak dan lainnya. Pajak dan retribusi yang dipungut ini disatu sisi akan mengurangi pendapatan yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang terkena pajak. Dengan demikian bisa jadi malah mengakibatkan penurunan konsumsi.
- Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk berarti semakin besar pasar. Dengan banyaknya penduduk berarti semakin banyak orang yang ditawari jualan dan juga berarti besar pula orang yang membeli barang (konsumsi). Penduduk tentu memiliki kebutuhan. Paling tidak penduduk akan memerlukan konsumsi kebutuhan pokok seperti makan, dan lainnya. Secara agregat, berarti semakin besar penduduk berarti semakin besar konsumsi yang dilakukan.
6. Sosial budaya
Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Misalkan kondisi di Indonesia yang mayoritas muslim. Pada musim lebaran idul adha akan mengalami peningkatan konsumsi hewan kurban seperti kambing dan sapi. Faktor keagamaan yang memerintahkan untuk menyembelih hewan kurban membuat adanya permintaan pada hewan kurban meningkat. Dengan adanya kondisi sosial budaya (dan agama) membuat pengaruh pada pola konsumsi masyarakat.
Cukup sekian untuk pembahasan singkat mengenai pengertian konsumsi dan contoh konsumsi rumah tangga. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.