Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah untuk konsumsi dan penyedia faktor produksi. Secara umum, 2 kegiatan ekonomi tersebut yang dilakukan oleh konsumen. Pada kesempatan ini kami menjelaskan lebih mengenai kegiatan ekonomi yang menjadi peran dari rumah tangga.

Pada pembahasan ini kami menguraikan kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga kedalam dua bagian yaitu:

  • Kegiatan Konsumsi
  • Penyedia faktor produksi

 

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah untuk konsumsi

Dalam ekonomi yang sederhana dua sektor, kita mengenal pelaku ekonomi berupa rumah tangga dan produsen. Dalam ekonomi yang lebih luas lagi (seperti perekonomian 4 sektor), ada tambahan pelaku ekonomi yaitu pemerintah dan sektor luar negeri. Baik pada perekonomian 2 sektor, 3 sektor, ataupun 4 sektor, konsumen mempunyai dua kegiatan ekonomi yang dilakukan yaitu untuk konsumsi dan sebagai penyedia faktor produksi.

Baca juga: Perekonomian 2 sektor

Baca juga: Perekonomian 3 sektor

Baca juga: Perekonomian 4 sektor

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah untuk melakukan konsumsi. Pada perekonomian dalam negeri, rumah tangga konsumen melakukan pembelian barang yang dijual oleh produsen/perusahaan. Rumah tangga tidak menghasilkan sendiri barang dan jasa untuk di konsumsi. Mayoritas barang atau jasa yang dikonsumsi harus dibeli dari produsen. Contohnya beras, makanan, minuman, pakaian, bahkan jasa tour guide semuanya harus di beli. Disini peran rumah tangga sebagai konsumen yang membeli barang dan jasa yang dihasilkan produsen.

Bila kita meluas lagi analisis kita pada perekonomian terbuka, rumah tangga sebagai konsumen ternyata tidak hanya membeli barang dan jasa yang berasal dari produsen/perusahaan yang ada dalam negeri saja. Dengan adanya sektor luar negeri pada perekonomian terbuka, konsumsi yang dilakukan rumah tangga dapat berasal dari barang impor (produksi berasal dari sektor luar negeri). Memang rumah tangga yang melakukan konsumsi, namun asal produksi barang dan jasa tersebut dapat berasal dari produsen dalam negeri dan juga dari luar negeri.

Baca juga: Perekonomian dalam negeri

Baca juga: Perekonomian terbuka

Alasan rumah tangga konsumen mau melakukan pembelian barang adalah untuk mencapai kepuasan (utilitas). Pada saat mempelajari tentang teori perilaku konsumen atau perilaku konsumsi, kita mengetahui bahwa rumah tangga melakukan konsumsi untuk memperoleh utilitas/kepuasan. Karena kegiatan yang dilakukan rumah tangga berupa konsumsi, maka rumah tangga pada posisi ini dikatakan sebagai konsumen.

Baca juga: Teori perilaku konsumen

Baca juga: Perilaku konsumsi rumah tangga

Misalkan rumah tangga membeli makanan karena lapar. Alasan konsumsi makan disini karena lapar. Namun, dalam istilah ekonomi kita mengatakan pemenuhan kebutuhan tersebut karena alasan untuk mencapai kepuasan (utilitas). Bisa juga seseorang membeli baju karena suka dengan warnanya atau modelnya. Tetap saja dalam ekonomi diistilahkan alasan konsumsinya untuk memperoleh kepuasan (utilitas). Utilitas menjadi ukuran kepuasan karena mengkonsumsi barang atau jasa.

Baca juga: Utilitas

Baca juga: Utilitas dalam pendekatan kardinal dan ordinal

Baca juga: Utilitas dari mengkonsumsi 2 jenis barag (indifference curve)

Semakin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Sampai batas tertentu peningkatan konsumsi akan menambah kepuasan yang didapatkan. Saat mempelajari pengertian ilmu ekonomi atau ekonomi mikro, kita seringkali mendapati pemahaman bahwa keinginan manusia bersifat tak terbatas. Keinginan manusia yang tak terbatas ini membuat manusia (dalam hal ini rumah tangga) untuk melakukan semakin banyak konsumsi.

Baca juga: ilmu ekonomi

Baca juga: Eekonomi mikro

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi banyak sedikit jumlah barang yang dibeli yaitu harga barang. Pada pembahasan teori permintaan kita melihat bagaimana hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang ingin dibeli. Rumah tangga konsumen menginginkan untuk melakukan permintaan barang yang semakin banyak barang karena akan memberikan utilitas yang semakin tinggi. Namun karena adanya faktor harga barang yang dipertimbangkan oleh rumah tangga konsumen, jumlah permintaan (jumlah barang yang dibeli) bergantung pada harga barang.

Baca juga: Teori Permintaan

Baca juga: Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Sesuai dengan hukum permintaan bahwa semakin tinggi harga barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ingin dibeli. Disini faktor harga mempengaruhi jumlah konsumsi yang dilakukan rumah tangga. Selain faktor harga, sebenarnya ada banyak faktor lain yang juga turut mempengaruhi permintaan barang seperti pendapatan, harga barang lain, selera dan ekspektasi.

Baca juga: Permintaan pasar dan permintaan individu

Baca juga: Keseimbangan Pasar

Baca juga: Efek substitusi dan efek pendapatan

Baca juga: Keseimbangan konsumen

 

Penyedia faktor produksi

Rumah tangga konsumen memerlukan pendapatan untuk bisa membeli barang dan jasa yang mereka inginkan. Diatas kita membahas peran rumah tangga sebagai konsumen. Perlu diingat bahwa konsumsi yang dilakukan tidak dapat dilakukan bila pendapatannya tidak cukup. Dalam melakukan ada batasan yang timbul karena keterbatasan pendapatan. Hal demikian disebut sebagai kendala anggaran (budget constraint/ budget line). Untuk itu rumah tangga perlu mencari pendapatan.

Baca juga: Budget line / kendala anggaran

Rumah tangga dapat menghasilkan uang dari menyediakan faktor produksi. Perusahaan melakukan produksi barang tidak mungkin dilakukan semua sendiri. Perusahaan membutuhkan faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga untuk melakukan produksi. Disini perusahaan akan membayar kepada rumah tangga karena rumah tangga telah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi perusahaan. Pendapatan inilah yang akan digunakan rumah tangga untuk melakukan konsumsi.

Faktor produksi yang dimiliki rumah tangga akan menjadi input yang digunakan untuk produksi. Faktor produksi yang dapat disediakan oleh rumah tangga berupa tenaga kerja, tanah/gedung, uang/modal, dan kewirausahaan. Rumah tangga akan diberikan gaji/upah bila menjadi tenaga kerja di perusahaan. Rumah tangga akan mendapatkan uang sewa bila menyewakan tanah/gedung. Perusahaan juga membutuhkan uang untuk modal usaha, karena peminjaman uang tersebut perusahaan harus membayarkan bunga kepada rumah tangga. Sedangkan kewirausahaan berarti rumah tangga sebagai pemilik perusahaan sehingga mendapatkan profit/keuntungan/deviden dari usaha yang dilakukan.

Baca juga: Faktor produksi (input)

Baca juga: Profit/keuntungan

Baca juga: Penawaran tenaga kerja

Baca juga: Penawaran tenaga kerja

Baca juga: Uang

 

Dari sedikit pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah untuk konsumsi dan sebagai pemilik faktor produksi. Rumah tangga melakukan konsumsi untuk mencapai kepuasan. Pendapatan yang digunakan untuk memenuhi konsumsi tersebut diperoleh dari peran rumah tangga sebagai penyedia faktor produksi.

 

Be the first to comment

Leave a Reply