Keseimbangan pasar: harga keseimbangan pasar

Interaksi dalam teori permintaan dan penawaran yang bertolak belakang pada saatnya akan membentuk keseimbangan pasar atau adanya harga keseimbangan pasar. Sisi permintaan dari konsumen ingin harga yang semurah mungkin. Namun, sisi penawaran dari produsen selalu mencari harga yang semahal mungkin. Keseimbangan pasar menjadi titik temu dari permintaan dan penawaran yang ada.

Baca juga: teori permintaan dan penawaran barang

 

Keseimbangan permintaan dan penawaran pasar

Sebelumnya kita mengatakan bahwa keseimbangan pasar sebagai titik keseimbangan yang terbentuk dari interaksi permintaan dan penawaran. Namun sebelum membahas lebih jauh dan mendalam, kita harus menahan diri agar tidak salah kaprah kedepannya.

Kita harus mulai terlebih dahulu mempertanyakan, keseimbangan permintaan dan penawaran pada keseimbangan pasar tersebut, ditujukan untuk keseimbangan siapa? Apakah keseimbangan interaksi yang terjadi antara satu konsumen (permintaan oleh individu) dengan satu produsen (produksi oleh satu perusahaan)? Atau justru permintaan dari banyak konsumen dan penawaran dari banyak produsen?

Kita menyadari bahwa pembahasan mengenai teori permintaan barang, teori penawaran barang, dan keseimbangan pasar dalam konteks ini berada dalam kategori pembahasan ekonomi mikro. Bila merujuk kembali pada pemahaman mengenai ekonomi mikro, akan didapatkan bahwa ekonomi mikro berbicara pada level individu konsumen atau level produsen.

Bila pemahaman kita berhenti sampai disitu saja, bisa jadi kita akan salah kaprah dengan menganggap keseimbangan pasar sebagai titik keseimbangan permintaan satu konsumen dengan penawaran dari satu produsen. Kita tidak dapat memahami benar bila menggunakan pemahaman yang tidak utuh begitu. Pada kenyataannya, ketika membicara mengenai keseimbangan pasar berarti kita membicarakan keseimbangan permintaan dari banyak orang dan penawaran dari banyak produsen.

Dalam konteks keseimbangan pasar, kita tidak lagi sekedar membicarakan permintaan individu seperti pada pembahasan teori permintaan. Permintaan yang dibahas dalam keseimbangan pasar sudah mengenai permintaan pasar.

Maksudnya bagaimana?

Permintaan pasar merupakan gabungan permintaan dari seluruh individu dalam pasar (dalam perekonomian). Artinya, permintaan pasar ini representasi dari permintaan dari seluruh individu-individu yang ada dalam pasar. Permintaan dalam konteks keseimbangan pasar berarti bukan membicara permintaan dari si A saja, atau si B saja, atau mungkin si C saja. Tapi permintaan pasar dalam konteks keseimbangan pasar sudah membicarakan gabungan permintaan dari si A, si B, dan si C.

Bila permintaan yang dibicarakan sudah menyangkut permintaan pasar, lantas bagaimana dengan penawarannya? Dari sisi penawaran juga sama. Pada pembahasan keseimbangan pasar, penawaran pasar lah yang jadi pembahasan. Artinya penawaran yang ada bukan lagi penawaran dari satu produsen saja. Penawaran pasar membicarakan penawaran dari seluruh produsen/perusahaan yang ada didalam pasar.

Sehingga pada saat membicarakan keseimbangan pasar, berarti kita sedang membicarakan keseimbangan dari permintaan dan penawaran pasar.

 

Harga keseimbangan pasar

Setelah kita memahami mengenai permintaan dan penawaran pasar yang telah dibahas diatas, selanjutnya kita akan langsung pada inti pembahasan mengenai keseimbangan pasar. Titik temu antara permintaan dan penawaran yaitu pada titik harga keseimbangan pasar. Pada harga keseimbangan pasar inilah dianggap sebagai keseimbangan pasar.

Kita mengatakan sebagai titik keseimbangan (ekuilibrium) karena permintaan dan penawaran memiliki karakteristik yang berlawanan. Rumah tangga sebagai konsumen menginginkan harga barang yang semurah mungkin. Pada teori permintaan barang dijelaskan bahwa semakin murah harga barang, maka permintaan barang akan meningkat.

Kebalikannya, produsen justru menginginkan harga barang yang semakin tinggi. Dengan harga yang semakin tinggi, produsen ingin menjual lebih banyak. Produsen memiliki motif mendapatkan laba yang tinggi, sehingga semakin tinggi harganya semakin disukai.

Titik keseimbangan diantara kedua keinginan ini terbentuk pada saat harga keseimbangan. Pada titik keseimbangan harga pasar, konsumen sudah tidak ingin menambah atau mengurangi konsumsinya. Begitu pula produsen, pada kondisi harga keseimbangan pasar ini, produsen tidak ingin lagi menambah atau mengurangi penawaran barang.

Agar lebih memahami mengenai keseimbangan pasar dan posisi harga keseimbangan pasar tersebut, perhatikanlah gambar keseimbangan pasar berikut:

gambar keseimbangan pasar - harga keseimbangan pasar

Perhatikanlah gambar kurva permintaan dan penawaran diatas. Bila kita masih ingat mengenai pembahasan teori permintaan dan penawaran (Baca disini), kita akan dapat mengetahui bahwa garis merah adalah kurva permintaan. Sedangkan garis biru merupakan kurva penawaran. Dan titik keseimbangan pasar terbentuk pada titik E.

Kurva permintaan bergerak dari kiri atas kekanan bawah yang menunjukkan bahwa semakin tinggi harga maka kuantitas barang yang diminta akan berkurang. Untuk mengejar kepuasan yang maksimum tentu konsumen akan mengejar kuantitas permintaan barang yang lebih tinggi. Permintaan yang lebih tinggi berarti konsumen mengharapkan tingkat harga yang lebih murah.

Mari kita buat ilustrasi dengan membayangkan jual beli mie instan. Dari gambar diatas, katakanlah harga yang paling murah yaitu pada tingkat harga sebesar Y1. Agar lebih mudah membayangkan, anggap saja nilai Y1 sebesar 1.000 rupiah. Perhatikanlah posisi kurva permintaan yang berwarna merah. Dengan harga mie instan sebesar Y1 (1.000), anda sebagai konsumen menginginkan untuk permintaan barang (membeli barang) sebanyak X3. Agar mudah membayangkan, anggap saja nilai X3 yaitu sebanyak 3 bungkus mie instan.

Lalu perhatikanlah kurva penawaran yang berwarna biru. Pada saat harga sebesar Y1, ternyata produsen/perusahaan hanya ingin menjual barang (mie instan) sebanyak X1. Anggap saja X1 bernilai satu bungkus mie instan.

Pada saat harga sebesar Y1 (1.000), permintaan dan penawaran barang tidak menemukan titik temu. Konsumen ingin membeli 3 mie instan, sedangkan produsen hanya ingin menjual 1 mie instan. Konsumen masih ingin menambah pembelian barang, sedangkan produsen ingin harga barang yang lebih tinggi agar bisa menjual lebih banyak.

Sebaliknya, andai harga barang tinggi seperti keinginan produsen. Katakanlah harga pada Y3, kita anggap saja harga Y3 sebesar 3.000 rupiah. Pada tingkat harga Y3 (3.000) per bungkus mie instan ini baru produsen mau menjual sebanyak 3 bungkus mie instan. Namun kebalikannya, konsumen menganggap mie instan seharga Y3 (3.000) perbungkus terlalu mahal. Pada harga Y3, konsumen hanya akan membeli satu bungkus mie instan.

Lantas dimanakah keseimbangan pasar ini terjadi?

Keseimbangan pasar akan terjadi ketika sudah ada titik temu yang seimbang antara keinginan produsen dan keinginan konsumen. Pada keseimbangan pasar, konsumen dan produsen sudah tidak ingin menambah ataupun mengurangi barang yang dikonsumsi ataupun diproduksi.

Pada kurva diatas, kita menemukan kondisi kesimbangan pasar terjadi pada titik E atau titik ekuilibrium permintaan dan penawaran pasar. Pada titik E atau titik ekuilibrium ini permintaan konsumen dan penawaran produsen mencapai kesesuaian.

Bagaimana agar kondisi tersebut keseimbangan pasar ini terjadi?

Agar tercipta keseimbangan pasar, konsumen maupun produsen harus sama-sama sedikit berkorban. Harga yang paling diinginkan konsumen yang paling murah yaitu pada tingkat harga Y1 (1.000 rupiah). Disini, konsumen harus sedikit berkorban dengan merelakan harga barang sedikit lebih mahal. Konsumen bersedia membayar lebih mahal pada harga keseimbangan pasar yaitu pada tingkat harga sebesar Y2. Anggap saja Y2 senilai 2.000.

Pada harga sebesar 2.000, konsumen telah berkorban untuk menerima harga yang lebih mahal. Pada tingkat harga 2.000 ini menjadi harga keseimbangan pasar. Dan konsumen juga mendapatkan manfaat juga dari hal ini. Dengan merelakan harga lebih mahal, konsumen dapat membeli barang dengan lebih banyak menjadi sebesar X2. Anggap saja X2 senilai 2 bungkus mie instan. Artinya dengan dapat membeli lebih banyak barang, tingkat kepuasan/mafaat yang didapat konsumen lebih tinggi.

Pada tingkat harga lebih murah, Y1, konsumen hanya mendapatkan 1 mie instan yang mau dijual produsen. Meskipun konsumen ingin lebih banyak. Sedangkan pada tingkat harga Y3, konsumen juga hanya bisa membeli 1 mie instan karena tidak sanggup ataupun tidak mau membayar lebih mahal.

Hal seperti ini juga berlaku bagi produsen. Memang produsen menginginkan harga pada Y3 yaitu seharga 3.000 rupiah per bungkus mie instan. Produsen ingin menjual sebanyak X3 atau 3 bungkus mie instan. Namun, pada tingkat harga tersebut konsumen hanya ingin membeli satu bungkus mie instan. Oleh karena itu, produsen harus sedikit merelakan harga turun menjadi Y2 atau 2.000 rupiah per bungkus mie instan.

Dengan merelakan harga sebesar 2.000 rupiah per bungkus akan menjadi harga keseimbangan pasar. Pada tingkat harga sebesar 2.000 rupiah, produsen mendapatkan manfaat dengan bertambahnya mie instan yang dibeli konsumen yaitu menjadi sebesar X2 (2 bungkus mie instan). Produsen tidak ingin mengurangi harga sampai Y1 (1.000) karena keuntungan yang diperoleh kecil atau mungkin bisa rugi. Oleh karena itu sedikit kuantitas barang yang ingin dijual pada tingkat harga murah seperti Y1.

Dengan konsumen dan produsen sama-sama melakukan pengorbanan, akhirnya keseimbangan pasar terbentuk. Titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (titik ekuilibrium). Pada titik E ini, harga pasar yang terbentuk yaitu sebesar Y2, dan kuantitas (jumlah barang) yang dijual atau dibeli yaitu sebesar X2. Pada keseimbangan pasar ini permintaan maupun penawaran sama.

 

Perubahan keseimbangan pasar

Kondisi keseimbangan pasar yang telah dibahas sebelumnya, dapat mengalami perubahan keseimbangan pasar apabila ada faktor-faktor tertentu yang berubah. Dunia kita tidak bersifat statis saja. Ada hal-hal yang berubah, apalagi menyangkut perilaku manusia. Termasuk dalam hal interaksi permintaan dan penawaran dapat berubah. Sehingga keseimbangan pasar juga berubah.

Perubahan keseimbangan pasar dapat memiliki beberapa variasi perubahan bergantung pada variabel yang mempengaruhinya. Perubahan keseimbangan pasar pada kesempatan ini akan dilihat dari berubahnya harga, harga barang lain, pendapatan, dan biaya produksi.

baca juga: faktor yang mempengaruhi permintaan

baca juga: faktor yang mempengaruhi penawaran

 

Perubahan keseimbangan pasar karena harga barang berubah

Perubahan keseimbangan pasar dapat dipengaruhi oleh terjadinya perubahan harga. Dalam teori permintaan dan penawaran kita mendapati harga sebagai faktor yang dapat mempengaruhi. Ketika terjadi perubahan pada permintaan maupun penawaran barang akibat perubahan harga, tentu keseimbangan pasar berubah pula.

Untuk menggambarkan bagaimana perubahan keseimbangan pasar akibat perubahan harga, perhatikan kurva berikut ini:

Gambar perubahan Keseimbangan pasar karena perubahan harga

Pada kurva perubahan keseimbangan harga diatas menunjukkan terjadinya pergeseran titik keseimbangan pasar. Persegeseran kurva keseimbangan pasar tersebut akibat dari harga barang berubah. Titik keseimbangan pasar pada awal berada pada titik E1 dimana tingkat harga keseimbangan sebesar Y1 dan kuantitas sebanyak X3. Karena adanya perubahan harga titik keseimbangan lalu bergeser pada titik E2.

Mari kita sedikit bercerita sedikit lebih panjang mengenai perubahan keseimbangan tersebut. Awal mulanya permintaan dan penawaran sudah terjadi keseimbangan pada titik ekuilibrium E1. Kurva penawaran diatas bergeser kekiri. Pada kurva diatas diilustrasikan terjadi penurunan penawaran (pasokan barang yang diproduksi berkurang).

Penawaran barang mengalami penurunan sehingga kurva penawaran barang bergeser kekiri. Kurva penawaran yang bergeser kekiri menyebabkan harga barang mengalami kenaikan. Karena hal tersebut terjadi kenaikan harga barang menjadi Y2. Tingkat yang semula berada pada Y1 tidak mungkin dipertahankan karena pada tingkat harga tersebut, penawaran barang baru (S2) dari produsen hanya sebesar X1 sebagai mana digambarkan kurva S2.

Hal tersebut menjadikan terjadinya kelebihan permintaan. Karena ada kelebihan permintaan maka menjadikan harga barang meningkat dari Y1 ke Y2. Namun kenaikan harga ini menjadikan permintaan barang menurun. Semula permintaan barang sebesar X3 pada tingkat harga sebesar Y1. Namun karena harga meningkat menjadi Y2 maka permintaan berkurang menjadi X2. Keseimbangan pasar baru terbentuk pada titik ekuilibrium E2.

Dengan demikian, bila terjadi kenaikan harga, titik keseimbangan pasar dapat berubah.

 

 

Perubahan keseimbangan pasar karena perubahan pendapatan

Perubahan pada tingkat pendapatan dapat merubah keseimbangan pasar. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan pendapatan seseorang berubah. Sebagai contoh, katakanlah anda sebagai seorang pegawai perusahaan yang mendapatkan promosi kenaikan jabatan. Kenaikan jabatan tentu akan disertai kenaikan pendapatan. Sebaliknya, bila mendapatkan penurunan jabatan bisa saja pendapatan menurun.

Agar lebih memahami bagaimana perubahaan pendapatan ini mempengaruhi perubahan keseimbangan pasar, kita coba ilustrasikan didalam kurva berikut:

Gambar perubahan Keseimbangan pasar karena perubahan pendapatan

Kedua kurva diatas mengilustrasikan terjadinya perubahan keseimbangan pasar akibat terjadinya perubahan pendapatan. Pada saat membahas faktor yang mempengaruhi permintaan kita menyatakan pendapatan dapat mempengaruhi permintaan. Pada kondisi barang normal, kenaikan permintaan akan menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan barang. Namun kondisi pengecualian dapat terjadi yaitu bila terdapat barang inferior. Kenaikan pendapatan justru akan menyebabkan terjadinya penurunan permintaan pada barang inferior.

Perhatikanlah kurva sebelah kiri. Kurva tersebut menggambarkan perubahan keseimbangan pasar akibat terjadinya kenaikan pendapatan pada kondisi barang normal. Pada saat terjadi kenaikan pendapatan, permintaan barang akan meningkat. Permintaan pada awalnya yaitu pada D1 lalu meningkat menjadi D2 karena kenaikan pendapatan.

Semula titik ekuilibrium berada pada E1 dengan tingkat harga keseimbangan pasar sebesar Y1 dan kuantitas barang sebanyak X1. Namun setelah terjadinya kenaikan pendapatan, keseimbangan pasar berubah menjadi E2 dengan tingkat harga sebesar Y2 dan kuantitas barang sebesar X2. Karena permintaan meningkat, maka harga juga ikut meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan penawaran barang dari produsen. Oleh sebab itu titik keseimbangan pasar baru tercipta pada E2.

Ilustrasi seperti diatas terjadi pada barang normal. Namun perubahan keseimbangan pasar pada barang inferior? Perhatikanlah kurva sebelah kanan perubahan keseimbangan pasar karena perubahan pendapatan diatas. Pada saat terjadinya kenaikan pendapatan justru permintaan barang berkurang.

Karena barang inferior biasanya pada barang berkualitas rendah, maka ketika pendapatan seseorang meningkat maka pilihan konsumsinya dapat berubah. Seseorang dengan kemampuan membeli yang lebih tinggi akan membeli barang dengan kualitas lebih bagus. Oleh sebab itu permintaan barang inferior menurun seiring penambahan pendapatan.

Sebagaimana yang ditunjukkan kurva sebelah kanan. Permintaan pada awalnya pada D1 dengan titik ekuilibrium pada E1. Karena terjadi kenaikan pendapatan, menyebabkan kurva permintaan barang inferior bergeser kekiri menjadi D2 dengan titik keseimbangan pasar pada E2. Karena terjadi penurunan permintaan, produsen tidak dapat memaksakan diri untuk menawaran barang lebih banyak. Sehingga penawaran barang juga berkurang menyesuaikan dengan permintaan.

Produsen juga ikut menurunkan harga untuk menjaga agar pengurangan permintaan tidak sebesar harga awal. Bila mempertahankan pada tingkat harga Y2 maka permintaan barang baru (D2) akan lebih kecil dari X2. Oleh sebab itu, produsen juga ikut menurunkan harga agar dapat menjual sebanyak X1. Sehingga titik keseimbangan baru pada barang inferior ini tercipta pada harga Y1 dengan kuantitas barang sebanyak Y1.

 

Perubahan keseimbangan pasar karena perubahan harga barang lain (substitusi dan komplementer)

Harga barang lain dapat mempengaruhi perubahan keseimbangan pasar. Karena harga barang lain dapat mempengaruhi permintaan maupun penawaran barang tertentu. Dengan adanya harga barang lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, tentu keseimbangan pasarnya juga dapat berubah. Bentuk perubahan ini dapat bersifat substitusi maupun komplementer.

Agar dapat lebih memahami bagaimana pengaruh dari harga barang lain terhadap perubahan keseimbangan pasar, mari perhatikan ilustrasi kurva berikut:

Gambar perubahan Keseimbangan pasar karena perubahan harga barang lain

Pada kurva sebelah kiri menggambarkan pengaruh harga barang lain dengan sifat substitusi (pengganti). Pada saat harga barang lain mengalami kenaikan, maka permintaan suatu barang tertentu akan mengalami kenaikan. Hal tersebut yang ingin digambarkan oleh kurva perubahan keseimbangan pasar pada barang substitusi.

Kita andaikan saja dalam kasus ini berupa permintaan motor. Permintaan motor memiliki keseimbangan pasar pada titik E1 dengan tingkat harga sebesar Y1 dan kuantitas sebanyak X1. Dan barang lain yang mempengaruhi permintaannya yaitu harga mobil. Mobil dan motor sama-sama sebagai alat transportasi.

Namun ketika harga barang lain (mobil) mengalami kenaikan tajam, akan lebih banyak orang yang tidak sanggup membeli mobil. Permintaan akan mobil tentu akan menurun. Orang-orang yang ingin membeli mobil akan beralih membeli motor sebagai alternatif alat transportasi. Karena kenaikan harga barang lain (mobil) menjadikan permintaan motor mengalami peningkatan. Permintaan motor awalnya pada D1, namun karena adanya kenaikan harga mobil menyebabkan kenaikan permintaan motor menjadi D2.

Karena permintaan motor meningkat menjadikan gambar kurvanya bergeser ke kanan. Karena hal tersebut, titik keseimbangan pasar (titik ekuilibrium) nya juga ikut berubah. Titik ekuilibrium pasar berubah menjadi titik E2. Keseimbangan pasar yang baru akibat kenaikan harga barang substitusi tadi menjadi pada tingkat harga Y2 dengan kuantitas sebanyak X2.

Selanjutnya, perhatikanlah kurva sebelah kanan. Kurva tersebut menggambarkan perubahan keseimbangan pasar akibat perubahan harga barang lain yang bersifat komplementer (pelengkap). Titik keseimbangan awal yang terbentuk yaitu pada titik E1. Karena adanya perubahan harga barang lain yang bersifat komplementer sehingga keseimbangan pasar berubah menjadi E2.

Kita misalkan saja kurva keseimbangan pasar diatas menggambarkan permintaan dan penawaran bensin. Harga barang lain yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran bensin, kita contohkan motor. Sepeda motor dianggap sebagai barang lain yang bersifat komplementer bagi bensin. Kurva diatas mengilustrasikan ketika harga motor melonjak tajam, permintaan akan motor menurun. Karena motor merupakan barang pelengkap bagi bensin, permintaan bensin akan ikut menurun.

Pada kurva diatas, terjadi penurunan permintaan dari D1 ke D2. Kita menganggap bahwa permintaan bensin menurun karena harga motor meningkat tajam. Karena perubahan hal tersebut, titik keseimbangan pasar bensin berubah dari E1 ke E2. Titik ekuilibrium baru tercipta pada harga Y1 dan kuantitas sebanyak X1.

Be the first to comment

Leave a Reply