Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membaik di 2021-2022

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membaik di 2021-2022. Sebelumnya di tahun 2020, perekonomian Indonesia mengalami penurunan tajam akibat pembatasan aktivitas ekonomi selama masa covid-19. Sejak tahun 2021 telah terjadi pemulihan ekonomi dari pandemi yang melanda. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2001-2019

Indikator pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif sejak tahun 2021. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun tersebut tumbuh sebesar 3,69%. Sebenarnya, pertumbuhan ekonomi pada quartal I 2021 pertumbuhan ekonomi masih minus 0,70% yoy. Pada kuartal selanjutnya baru pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tajam pada Q2 2021 dengan peningkatan 7,07% yoy.  Pada Q3 dan Q4 2021 pertumbuhan masih berlanjut dengan tingkat pertumbuhan masing-masing sebesar 3,51% dan 5,02%.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2019-2021

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus, lebih rendah dari perkiraan pemerintah

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membaik di 2021-2022
Sumber: BPS

Trend positif pertumbuhan ekonomi ini masih terus berlangsung hinggi kini di kuartal I tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2022 tumbuh sebesar 5,01% yoy dengan nilai PDB sebesar 2.818,6 triliun rupiah. Dalam 4 kuartal terakhir, tren pertumbuhan ekonomi masih positif sebagai tanda perekonomian Indonesia mulai memulihkan diri akibat pandemi.

Baca juga: Kemiskinan di Indonesia Meningkat Selama Pandemik

Kondisi tersebut menandakan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membaik. Adanya pertumbuhan ekonomi 3,69% pada tahun 2021 dan juga 4 kuartal berturut-turut tren pertumbuh positif menjadi sinyal kondisi ekonomi yang lebih baik. Ini berarti masyarakat sudah semakin lebih besar didalam melakukan aktivitas ekonomi. Hal ini tentu akan membawa dampak baik bagi perekonomian seperti pengurangan pengangguran, dan lainnya.

Perekonomian Indonesia dari sisi pengangguran juga sudah mulai ada perbaikan di tahun 2022. Tingkat pengangguran sebelum pandemi meluas di Indonesia masih sebesar 4,94% atau 6,93 juta orang pada februari 2020. Setahun setelahnya, pada februari 2021 pengangguran meningkat menjadi 6,26% atau 8,75 juta orang akibat pandemi covid-19. Setelah kondisi perekonomian Indonesia Nampak mulai membaik, pengangguran menurun di angka 5,83% atau 8,4 juta orang pada februari 2022.

Baca juga: Dampak pandemi pada penduduk usia kerja telah menurun pada tahun 2021

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini yang lebih baik ini juga terlihat dari terjadinya penurunan pengangguran di seluruh wilayah Indonesia. Pada februari 2022, seluruh provinsi di Indonesia mengalami penurunan pengangguran di banding tahun sebelumnya. Provinsi Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan penurunan pengangguran tertinggi yaitu sebesar 2,10 persen poin. Tingkat pengangguran tertinggi berada di Provinsi Banten dengan pengangguran sebesar 8,53%. Adapun tingkat pengangguran terendah dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan pengangguran sebesar 3,11 persen.

Baca juga: 29,12 Juta Penduduk  Usia Produktif terdampak COVID-19 tahun 2020

Keberhasilan penanganan covid-19 menjadi salah satu kunci perbaikan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini. Kebijakan seperti new normal dan keberhasilan vaksinasi secara meluas menjadi pendorong aktivitas ekonomi masyarakat di luar rumah. Dengan terjadinya mobilitas yang lebih longgar ini menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi dan mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

Meskipun kondisi pertumbuhan ekonomi telah Nampak tren positif, namun kondisi pengangguran belum sepenuhnya pulih. Saat pandemi melanda, peningkatan jumlah pengangguran cukup besar. Kondisi  tersebut tidak langsung dapat diperbaiki, karena ada 7,57 juta orang penduduk usia yang terdampak menjadi pengangguran. Sekarang ini telah menunjukkan sedikit perbaikan. Akan butuh waktu yang lebih agar dapat kembali memulihkan perekonomian dan terbukanya lebih banyak lapangan kerja.

Be the first to comment

Leave a Reply