Shutdown point

Shutdown point adalah salah satu pembahasan dalam teori biaya produksi yang membahas mengenai kapan sebuah bisnis harus ditutup/dihentikan. Setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan. Tapi sayangnya, dalam bisnis bisa juga merugi. Pada pembahasan mengenai teori biaya produksi terutama jangka panjang, kita menjelaskan bahwa perusahaan bisa saja menghadapi kondisi merugi. Saat kerugian terjadi, kappan kondisi perusahaan harus memilih untuk tetap beroperasi dan kapan harus menutup bisnisnya?

Khusus mengenai kapan bisnisnya harus dihentikan, dibahas dalam pembahasan mengenai shutdown point. Perlu diingat kembali bahwa pembahasan shutdown point ini merupakan kelanjutan dari pembahasan mengenai kapan bisnis harus ditutup/minimalisasi kerugian pada tulisan berjudul “maksimalisasi profit” sebelumnya.

Pada pembahasan maksimalisasi profit kita melihat perilaku jangka panjang melalui apa yang terjadi pada jangka pendek. Disini kita akan membahas shutdown point pada jangka pendek. Perlu juga diingat bahwa asumsi yang digunakan masih sama yaitu shutdown point pada pasar persaingan sempurna.

Baca juga: Maksimalisasi profit dan minimalisasi kerugian

Baca juga: Teori biaya produksi

Shutdown point adalah titik terendah pada kurva biaya variabel rata-rata (average variable cost). Ketika harga turun dibawah titik minimal pada kurva AVC, penerimaan total (total revenue) yang didapat tidak akan cukup untuk menutupi biaya variabel dan perusahaan akan menutup bisnisnya dan menanggung kerugian setara dengan biaya tetapnya.

Agar lebih memahami bagaimana shutdown point, mari kita perhatikan kurva berikut:

Shutdown Point

Pada kurva diatas kita dapat melihat bahwa shutdown point terletak pada titik A. Sesuai dengan definisi diatas yang menjelaskan bahwa shutdown point adalah titik terendah kurva AVC. Dan posisi titik A merupakan titik terendah dari kurva AVC. Pada ilustrasi kurva diatas bahwa harga pasar sebesar X1. Pada saat ini AVC minimum berada pada harga pasar. Titik ini menjadi titik batas apakah perusahaan harus tetap mengoperasikan perusahaannya atau tidak.

Baca juga: Biaya Variabel dan biaya variabel rata-rata (AVC)

Baca juga: Penerimaan total (TC) dan penerimaan marginal (MR)

Baca juga: Biaya Marginal (MC)

Baca juga: Biaya Tetap (TC)

Perusahaan untuk mengoperasikan bisnisnya membutuhkan biaya variabel. Biaya variabel muncul sebagai biaya memproduksi barang dan jasa yang disesuaikan dengan jumlah outputnya. Secara rata-rata, biaya variabel dibagikan dengan jumlah output akan menjadi biaya variabel rata-rata. Shutdown point menunjukkan titik terendah biaya variabel rat-rata dan oleh karenanya menjadi penentu apakah bisnis harus masih dijalankan atau ditutup. Titik inilah yang dijadikan sebagai shutdown point.

Bila harga pasar yang yang ada dibawah shutdown point, perusahaan harus ditutup. Karena harga pasar per unit akan menjadi penerimaan perusahaan per unit barang bila barang/jasa perusahaan dijual. Saat harga pasar dibawah shutdown point akan membuat total penerimaan tidak sangggup untuk mencakup biaya variabel untuk memproduksi barang. Semakin banyak memproduksi barang, maka tekor dalam biaya variabel akan semakin besar. Oleh karenanya pada posisi ini, perusahaan harus ditutup.

Pada tingkat harga dibawah shutdown point yang terjadi adalah maksimalisasi output sama dengan nol. Bila tingkat harga dibawah shutdown point justru perusahaan harus ditutup. Pada pembahasan maksimalisasi profit (khususnya pada bagian minimalisasi kerugian), kita mengatakan bahwa saat menutup perusahaan paling tidak perusahaan akan menanggung kerugian dari biaya tetap. Saat perusahaan dihentikan beroperasi pada titik shutdown point ini, paling tidak disitu perusahaan menanggung kerugian dari biaya tetap saja.

Bila harga pasar dibawah shutdown point, disitu perusahaan akan menanggung kerugian dari biaya tetap dan juga dari biaya variabel. Oleh karenanya bisnis ditutup saat shutdown point.

Pada tingkat harga diatas shutdown point, apa yang terjadi pada kurva marginal cost yaitu melakukan maksimalisasi laba dengan memaksimalkan tingkat outputnya.

 

Be the first to comment

Leave a Reply