
Teknologi produksi dalam ekonomi membicarakan bagaimana kaitan antara input dan output dalam produksi. Dalam teori perilaku produsen, kita mengatakan bahwa produksi adalah proses yang mengubah atau mentransformasikan input menjadi output. Dalam kaitannya proses mengubah input menjadi output, didalamnya proses tersebut diperlukan teknologi produksi yang digunakan.
Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai teknologi produksi. Beberapa sub bagian yang akan dibahas yaitu:
- Pengertian Teknologi Produksi
- Teknologi intensif tenaga kerja dan modal (Labor intensive dan capital intensive)
Pengertian Teknologi Produksi
Dalam produksi, perusahaan akan mengubah input menjadi output. Misalkan saja kita ingin membuat pakaian batik. Untuk membuat batik tentu kita membutuhkan kain, membutuhkan alat untuk membatik, dan tentunya tenaga kerja. Hal-hal tersebut menjadi input dalam produksi batik. Di Indonesia, kita memiliki banyak pembatik. Sehingga untuk membuat batik dalam jumlah banyak akan membutuhkan banyak tenaga kerja.
Perhatikan kemajuan teknologi masa kini. Pembuatan batik tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan dengan mesin dengan bantuan kemajuan teknologi. Dari sisi ini ternyata untuk membuat batik, sudah tidak membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dibandingkan cara manual. Ternyata untuk menghasilkan barang yang sama, bisa saja komposisi input yang berbeda. Teknologi produksi membuat kita dapat memilih cara mana yang digunakan dalam proses produksi.
Pengertian teknologi produksi adalah hubungan kuantitatif antara input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dalam produksi. Jadi, teknologi produksi akan menggambarkan jumlah input-input yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah tertentu barang dan jasa. Teknologi produksi dalam ekonomi akan menggambarkan bagaimana hubungan input diubah/ditransformasikan menjadi output (barang dan jasa).
Sebagaimana contoh diatas, untuk menghasilkan sejumlah tertentu output, kita membutuhkan sejumlah input dalam jumlah tertentu. Kombinasi teknologi produksi yang digunakan bisa saja berbeda, bergantung pada pilihan produksi yang dilakukan perusahaan.
Teknologi intensif tenaga kerja dan modal (Labor intensive dan capital intensive)
Pada teknologi produksi berbicara mengenai hubungan kuantitatif input yang diubah menjadi output. Namun, pilihan mengenai input jenis apa yang harus digunakan dan seberapa banyak harus digunakan bisa saja berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Setiap produsen bisa saja mempunyai teknik yang berbeda dalam memproduksi barang sehingga kebutuhan inputnya berbeda.
Pada pembahasan teori produksi sebelumnya, kita menjelaskan bahwa ada berbagai pilihan atas penggunaan input untuk produksi. Kita dapat membuat pilihan yang lebih banyak menggunakan modal. Atau kita juga bisa memilih untuk lebih banyak menggunakan tenaga kerja untuk memproduksi barang tersebut. Dalam ekonomi, pilihan teknologi produksi yang digunakan bisa berbentuk labor intensive atau capital intensive.
Baca juga: Teori produksi
Teknologi intensif tenaga kerja (labor intensive) adalah teknologi yang sangat mengandalkan tenaga kerja manusia daripada modal. Pada contoh kasus batik diatas, di Indonesia kita contohkan banyak menggunakan tenaga kerja untuk membuat batik. Artinya teknologi produksi yang digunakan sangat mengandalkan pada tenaga kerja manusia. Hal ini dikatakan sebagai teknologi intensif tenaga kerja (labor intensive).
Teknologi intensif modal (modal intensive) adalah teknologi yang sangat bergantung pada modal dibandingkan dengan tenaga kerja manusia. Pada pembahasan modal (capital), kita menjelaskan bahwa yang dimaksud modal contohnya mesin. Pada contoh kasus batik diatas, kita menggambarkan bahwa batik ternyata bisa dibuat menggunakan mesin. Artinya bila pilihan teknologi produksi mengandalkan modal maka akan lebih banyak menggunakan modal (mesin) dibandingkan tenaga kerja manusia.
Pada pembahasan mengenai keseimbangan produsen, kita menerangkan bahwa perilaku produsen akan mencari biaya produksi yang minimum. Oleh karenanya, kombinasi pilihan input produksi yang digunakan akan dicari teknologi produksi yang memberikan biaya paling murah. Kemungkinan yang muncul yaitu bisa labor intensive atau capital intensive.
Labor intensive biasanya akan dipilih pada kondisi dimana tenaga kerja disuatu negara tersebut berbiaya murah. Sedangkan capital intensive biasanya akan dipilih bila penggunaan mesin akan memberikan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan banyak tenaga kerja.
Pilihan atas teknologi produksi
Sejauh ini kita memahami bahwa teknologi produksi berkaitan hubungan kuantitatif dalam hal transformasi input menjadi output. Pada saat memilih labor intensif kita mengatakan bahwa alasan karena upah murah, sedangkan capital intensive dipilih saat harga modal lebih murah. Perhitungan harga input ini dibahas dalam teori biaya produksi. Baik itu dalam pembahasan biaya produksi dalam jangka panjang maupun biaya produksi dalam jangka pendek.
Baca juga: Biaya produksi dalam jangka pendek
Baca juga: Biaya produksi dalam jangka panjang
Dalam hal teknologi produksi yang dipilih oleh produsen, pertimbangannya adalah meminimalisasi biaya. Kita harus menyadari bahwa pilihan seberapa banyak tenaga kerja dan modal yang harus digunakan, sejatinya memiliki banyak kombinasi. Misalkan untuk menghasilkan 50 barang merk A anda punya banyak pilihan. Katakanlah pilihan 1 dengan menggunakan 1 mesin dan 10 tenaga kerja. Pilihan 2 yaitu 5 mesin dan 3 tenaga kerja. Pilihan 3 bisa saja 3 mesin dan 7 tenaga kerja.
Ada banyak kombinasi pilihan penggunaan input. Ada yang mengarah pada penggunaan tenaga kerja lebih banyak (labor intensif). Bisa juga mengambil pilihan yang mengarah pada penggunaan modal (mesin) lebih banyak (capital intensif). Apapun pilihan yang diambil, keputusan teknologi produksi yang dipilih perusahaan adalah yang memberikan biaya minimum.
Bila contoh kasus diatas dihitung, kita misalkan mempunyai upah tenaga kerja 100ribu dan biaya mesin 500ribu. Pilihan 1 akan membutuhkan biaya 1,5 juta. Pilihan 2 membutuhkan biaya 2,8 juta. Pilihan 3 membutuhkan biaya 2,2 juta. Karena dalam contoh perhitungan ini biaya tenaga kerja murah maka pilihan yang memberikan biaya minimum adalah pilihan 1 dimana banyak tenaga kerja dibutuhkan.
Teknologi produksi akan menentukan bagaimana input ditransformasikan menjadi output. Cara mengubah input menjadi output ini tertentu berbeda bergantung pada pilihan mana yang memberikan efisiensi paling tinggi. Penggunaan teknologi produksi disini dapat bersifat labor intensive atau capital intensive.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.