Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Pengertian serta Perbedaan Produksi & Biaya jangka pendek dan jangka panjang

Jangka pendek dan jangka panjang dalam pembahasan teori produksi ataupun teori biaya produksi bukan membicarakan tentang rentang waktu spesifik. Istilah jangka pendek dan jangka panjang ini akan selalu teman-teman temui ketika belajar teori produksi dan biaya produksi. Ketika belajar perencanaan pembangunan kita bisa menemukan istilah jangka pendek merujuk pada perencanaan satu tahun, jangka menengah untuk lima tahunan, dan jangka panjang untuk 20-25 tahunan. Namun sayangnya, dalam pembahasan teori produksi dan biaya produksi mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai arti jangka pendek dan jangka panjang.

Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas yaitu mengenai konsep jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi dan biaya produksi. Untuk membahas hal tersebut, pada kesempatan ini kita mempelajari beberapa sub bagian berikut:

  • Pengertian jangka pendek dan jangka panjang
  • Contoh jangka pendek dan jangka panjang
  • Perbedaan produksi jangka pendek dan jangka panjang
  • Perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang

 

Pengertian jangka pendek dan jangka panjang

Pengertian jangka pendek adalah periode waktu dimana dua kondisi terjadi. Pertama, Perusahaan beroperasi didalam skala tetap untuk produksinya. Karena skala produksinya tetap sehingga ada input (faktor produksi) yang bersifat tetap. Kedua, perusahaan tidak dapat keluar dari industry tersebut ataupun perusahaan baru tidak bisa untuk masuk kedalam industry tersebut.

Pengertian jangka panjang adalah periode waktu yang dimana tidak ada lag faktor produksi yang bersifat tetap. Ada dua konsekuensi kondisi yang terjadi dalam jangka panjang. Pertama, perusahaan bisa meningkatkan ataupun mengurangi skala operasi produksi. Kedua, bebas keluar masuk dalam industry. Perusahaan lama dapat keluar dari industry tersebut bila merasa bisnisnya tidak menghasilkan laba. Sebaliknya, perusahaan baru dapat memasuki industry tersebut bila merasakan bisnis dalam industry tersebut dapat memberikan laba.

Pada pengertian jangka pendek dan jangka panjang diatas kita tidak menemukan dimensi waktu yang spefisik seperti 1 bulan, 1 tahun atau 10 tahun. Sebab pada pada proses produksi dan biaya produksi, bukan merujuk waktu spesifik. Yang ada justru periode waktu yang muncul karena adanya kriteria keadaan tertentu terjadi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsep yang terkandung dalam pengertian jangka pendek dan jangka panjang diatas, saya akan mulai lebih dahulu dengan contoh untuk memberikan ilustrasi lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan jangka pendek dan jangka panjang.

 

Contoh jangka pendek dan jangka panjang

Mari kita ilustrasikan sebuah contoh jangka pendek dan jangka panjang, agar paham bagaimana kedua periode waktu tersebut terjadi. Coba dibayangkan jika anda merupakan pebisnis yang mempunyai toko fotokopi dan penjilidan. Katakanlah anda mempunyai satu buah mesin fotokopi, peralatan penjilidan, dan satu orang pegawai. Setiap hari toko anda dapat melayani sebanyak 50 pelanggan. Contoh yang kita buat ini hipotetikal (tidak nyata), hanya untuk kepentingan mengetahui periode waktu jangka pendek dan jangka panjang.

Katakanlah karena alasan tertentu, tempat anda menjadi ramai dikunjungi oleh pelanggan setiap hari (120 pelanggan perhari). Pegawai anda ditoko mempunyai toko tugas untuk melayani pelanggan, fotokopi dan juga jilid. Karena keterbatasan tenaga dan waktu katakanlah pegawai anda hanya mampu melayani tugas dari 60-75 pelanggan sehari. Karena pelanggan anda banyak tapi kemampuan kurang, yang akan anda lakukan tentu menambah kemampuan layanan anda.

Untuk meningkatkan kemampuan memenuhi kebutuhan pelanggan anda dapat menambah mesin fotokopi agar dua fotokopi dapat dilakukan sekaligus atau dengan menambah tenaga kerja. Dengan banyaknya pelanggan tersebut anda memutuskan untuk menambah tenaga kerja satu lagi. Katakanlah dalam seminggu saja anda sudah dapat merekrut pegawai baru. Saat satu pegawai menjilid atau melayani satu pelanggan, pegawai satu lagi bisa melakukan fotokopi untuk pelanggan lainnya. Dengan penambahan tenaga kerja anda dapat meningkatkan layanan dan mengefektifkan waktu. Kebutuhan melayani 120 pelanggan perhari dapat terpenuhi.

Pada keputusan diatas, anda tidak memilih menambah mesin fotokopi. Karena menambah mesin fotokopi dinilai terlalu mahal. Dengan demikian, anda dapat menambah jumlah tenaga kerja dengan cepat, tapi menambah mesin fotokopi tidak dapat dilakukan. Kondisi seperti inilah yang dikatakan sebagai periode jangka pendek. Ada mesin fotokopi yang sifatnya tetap tidak berubah. Anda hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Selanjutnya, misalkan saja tidak jauh dari toko anda ternyata telah dibangun kampus dan perkantoran baru. Sehingga kebutuhan akan fotokopi dan penjilidan meningkat tajam menjadi 500 pelanggan perhari. Dalam kondisi ini anda tidak akan cukup hanya dengan menambah tenaga kerja. Karena kapasitas mesin fotokopi anda terbatas. Katakanlah kapasitas mesin fotokopi anda hanya dapat dipergunakan untuk melayani kebutuhan fotokopi untuk 150-175 pelanggan perhari.

Dengan jumlah pelanggan yang besar tersebut, yang dapat anda lakukan adalah menambah skala produksi anda. Peningkatan skala produksi yang anda lakukan misalkan menambah tenaga kerja menjadi 7, menambah mesin fotokopi menjadi 3. Karena kebutuhan untuk menyimpan mesin fotokopi dan banyak pelanggan yang datang, anda juga membutuhkan toko yang lebih luas. Sehingga anda harus membangun tambahan daerah toko anda disampingnya. Untuk melakukan itu semua, anda membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu lebih lama. Katakanlah untuk melakukan itu semua, anda membutuhkan waktu satu tahun.

Baca juga: Skala Hasil Produksi

Baca juga: Skala hasil produksi konstan

Baca juga: Skala hasil produksi naik

Baca juga: Skala hasil produksi menurun

Pada kasus anda telah menambah skala produksi diatas, hal itulah yang dikatakan sebagai jangka panjang. Saat itu terjadi anda dapat menambah tenaga kerja, anda menambah jumlah mesin fotokopi, bahkan anda memperluas toko anda. Saat jangka panjang terjadi, semua input untuk produksi toko fotokopi anda dapat dirubah. sedangkan saat kasus awal jangka pendek terjadi, anda tidak bisa menambah mesin dan hanya bisa menambah tenaga kerja.

Fleksibilitas anda merubah produksi dalam persyaratan kondisi tertentu tersebut menjadi gambaran periode jangka panjang dan jangka pendek. Waktu semisal seminggu atau setahun diatas bukan yang utama menentukan periode jangka panjang dan jangka pendek. Hal tersebut karena penentukan jangka panjang dan jangka pendek ditentukan oleh kondisi perusahaan masing-masing.

Bayangkan jika perusahaan anda semacam perusahaan minyak seperti pertamina atau perusahaan listrik seperti PLN? Mungkinkah bagi perusahaan listrik untuk membangunan pembangkit listrik baru dalam setahun? Padahal anda butuh perencanaan, kajian, butuh pembebasan lahan, butuh membangun pembangkit listriknya, butuh sistem operasional bagaimana, dan lain. Kondisi jangka panjang untuk melakukal hal tersebut bisa saja bertahun-tahun. Dengan demikian, jangka pendek dan jangka panjang untuk tiap perusahaan berbeda-beda.

 

Perbedaan produksi jangka pendek dan jangka panjang

Perbedaan prodduksi jangka pendek dan jangka panjang dapat dilihat dari skala produksinya. Pada pembahasan mengenai teori perilaku produsen dalam jangka pendek, kita mengklasifikasikan input (faktor produksi) menjadi dua. Pertama, Input Tetap (Fixed input) yaitu input yang tidak dapat tambah atau dikurangi dalam jangka pendek. Sehingga input tetap tidak bergantung pada jumlah produksi yang anda gunakan. Kedua, input variabel (variable input) yaitu input yang digunakan bergantung pada berapa jumlah produksi yang diinginkan.

Baca juga: Teori Produksi dalam jangka pendek

Bila anda membaca tulisan sebelumnya tentang teori produksi dalam jangka pendek, dijelaskan bahwa contoh input tetap yaitu mesin, sedangkan input variabel misalnya tenaga kerja. Pada contoh toko fotokopi untuk produksi jangka pendek diatas, bahwa tenaga kerja dapat ditambah dalam jangka pendek. Sedangkan mesin fotokopi dalam jangka pendek tidak dapat ditambah.

Perbedaan produksi jangka panjang dan jangka pendek pertama dilihat dari skala produksi. Jangka pendek memiliki skala produksi yang tetap. Sedangkan dalam jangka panjang semua input yang digunakan untuk produksi dianggap sebagai input variabel. Pada contoh produksi jangka panjang untuk toko fotokopi diatas, anda menemukan bahwa tanah/bangunan, mesin fotokopi, dan tenaga kerja dapat ditambah. Karena input untuk produksinya dianggap sebagai input variabel.

Baca juga: Teori Produksi dalam jangka panjang

 

Perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang

Diatas kita telah membaca adanya perbedaan input yang dapat ditambah atau dikurangi dalam jangka panjang dan jangk pendek. Penggunaan input produksi disini tentunya tidak gratis. Setiap penggunaan input untuk produksi memiliki biaya yang harus dibayarkan. Dengan demikian, adanya perbedaan input produksi akan menyebabkan adanya perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: Biaya Produksi dalam jangka pendek

Bila anda membaca tulisan mengenai biaya produksi dalam jangka pendek, anda menemukan adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pada produksi jangka pendek anda menggunakan input tetap sehingga menimbulkan biaya tetap (fixex cost). Penggunaan input variabel akan menimbulkan biaya variabel (variable cost).

Baca juga: Biaya Produksi dalam jangka panjang

Perbedaan sifat input yang digunaakn menimbulkan perbedaan biaya jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka panjang menggap semua input produksi bersifat variabel. Dengan demikan, dalam jangka panjang penggunaan input untuk produksi akan dianggap menimbulkan biaya variabel.

 

Dari pembahasan ini semoga kita dapat memahami pengertian jangka pendek dan jangka panjang. Kondisi jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada kondisi masing-masing perusahaan bukan pada kriteria waktu spesifik. Perbedaan jangka panjang dan jangka pendek yaitu dapat dilihat dari skala produksinya. Dalam jangka pendek kita akan mendapati input produksi yang bersifat tetap dan variabel sehingga menimbulkan biaya yang bersifat tetap dan variabel pula. Sedangkan dalam jangka panjang semua input produksi dianggap bersifat variabel sehingga biaya produksi juga akan dianggap sebagai biaya variabel.

 

Be the first to comment

Leave a Reply